Tren positif Manchester City yang dibuktikan dengan rekor kemenangan beruntun tidak membuat Pep Guardiola cukup puas dan optimistis meraih empat gelar pada akhir musim ini.
ManCity berpeluang mengangkat trofi Liga Primer Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions pada akhir musim.
Dihadapkan pada peluang kesuksesan bersama The Citizens, Guardiola menyodorkan fakta mengenai jadwal padat yang harus dihadapi anak asuhnya.
“Saya khawatir. Menangani empat kompetisi, saya tidak tahu siapa yang mampu menanganinya. Anda harus menyimak jadwal secara berhati-hati. Kami tidak bisa bermain setiap tiga hari sekali. Kami harus bermain di liga, Piala FA dan Piala Liga,” terang Guardiola seperti dilansir dailymail.co.uk.
Pada hari terakhir 2017, Kevin de Bruyne dan kawan-kawan masih harus menjalani laga ke-21 di Liga Primer Inggris. Pada Januari 2018, ManCity dijadwalkan menjalani delapan laga.
“Kevin de Bruyne dan yang lainnya tidak bisa bermain setiap tiga hari sekali, 90 menit, 90 menit. Mereka butuh istirahat sehingga mereka bisa tampil di akhir musim dengan baik,” ujar pelatih yang mengawali kariernya di Barcelona B.
“Saya tidak pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya. Umumnya saya menghadapi tiga kompetisi, tidak pernah empat,” sambung Guardiola.
Untuk memenangi empat gelar di akhir musim, ManCity harus menjalani 66 pertandingan. Sejauh ini Guardiola dan anak asuhnya sudah menjalani 29 pertandingan, 20 di Liga Primer, tiga laga di Piala Liga, dan enam di fase grup Liga Champions.
Dari 29 pertandingan, City hanya mengalami satu kekalahan yang terjadi di Liga Champions ketika kalah dari Shakhtar Donetsk.
Selain peluang trofi, City juga berpeluang menyamai rekor kemenangan beruntun Bayern Munich. Namun sang pelatih tak fokus dengan pemecahan rekor tersebut.
“Saya ada di sini tidak untuk membicarakan rekor tersebut. Berhasil atau tidaknya kami memecahkan rekor tersebut, hal itu tidak akan dihitung.”
“Yang dihitung adalah apa yang harus kami lakukan saat menghadapi Palace dan apa yang harus kami persiapkan untuk mengantisipasi empat striker berbahaya mereka,” ucap Guardiola seperti dikutip dari Standard.
Guardiola menyebut nama Wilfried Zaha sebagai sosok yang sangat layak diwaspadai oleh barisan pertahanan Manchester City.
“Saya sungguh kagum dengan apa yang bisa dilakukan Zaha di lapangan. Ketika Zaha absen, Crystal Palace sulit menang. Namun ketika dia kembali, performa tim jadi berubah.”
“Dia adalah sosok pemain yang bisa mengubah alur pertandingan. Dia bisa memenangkan banyak poin untuk Palace dengan kemampuannya sendiri. Itulah yang saya pikirkan saat ini,” ujar Guardiola.
Sumber foto: thesun.co.uk