Lewsis Hamilton yakin dirinya dan Mercedes menjadi sasaran yang tidak adil untuk merebut kemenangan di GP Rusia dengan mendapatkan penalti ganda, pada Minggu (27/09/20).
Juara dunia bertahan itu menerima dua penalti tambahan lima detik di Sirkuit Sochi, karena di anggap melakukan latihan start illegal di luar area yang ditentukan.
Hamilton gagal untuk menyamai rekor 91 kemenangan yang dimiliki Michael Schumacher, di mana ia finis ketiga di belakang Max Verstappen dan pemenang juara atau rekan setimnya, Valtteri Bottas, di GP Russia.
Mercedes telah mendominasi F1 sejak 2014 di GP Rusia, dan Hamilton yakin ia tidak melakukan kesalahan yang membahayakan pembalap lain.
“Saya cukup yakin tidak ada yang mendapat dua penalti lima detik untuk sesuatu yang sangat konyol sebelumnya. Saya tidak membahayakan siapa pun.” kata Hamilton.
“Saya telah melakukan hal ini jutaan kali di trek selama bertahun-tahun dan tak pernah dipertanyakan karena hal tersebut. Jadi itu apa adanya.” tambah Hamilton.
FIA belum lama ini juga mengubah aturan penggunaan mode mesin di kualifikasi. Itu dianggap sebagai upaya untuk mengurangi keunggulan Mercedes atas satu lap dan Hamilton percaya itu adalah bagian dari upaya bersama untuk mengikis dominasi yang mereka rasakan.
“Setiap kali sebuah tim berada di depan, mereka banyak diawasi. Ssaya rasa semua yang kami miliki di mobil kami sedang diperiksa tiga kali, mereka mengubah aturan seperti regulasi mesin dan banyak hal untuk mencoba dan menjaga balapan tetap menarik.” kata Hamilton.
“Saya tidak tahu apakah aturan dalam hal apa yang terjadi hari ini ada hubungannya dengan itu tetapi tentu saja begitulah rasanya. Rasanya seperti Anda berjuang keras tapi tidak apa-apa. Bukannya saya belum pernah menghadapi kesulitan sebelumnya.” tambah Hamilton.
Hamilton awalnya juga diberikan dua poin penalti oleh para Stewards. Jika ia mendapatkan dua penalti lagi dalam empat balapan berikutnya, ia akan menerima larangan satu balapan.
Akan tetapi, poin tersebut kemudian dibatalkan dan diganti dengan denda sebesar €25.000 atau setara Rp 433 juta.