Lewis Hamilton mengaku sedih melihat perkembangan mantan timnya McLaren sejauh ini, dimana tim tersebut jauh berada di bawah tim-tim top di Formula 1.
Pebalap Mercedes tersebut memulai karir F1 profesionalnya pada tahun 2007, membalap untuk McLaren. Hamilton sukses memenangkan gelar pertamanya pada tahun 2008 bersama tim untuk menjadi juara termuda dalam sejarah olahraga F1.
“Saya suka melihat McLaren, saya selalu memantau di mana mereka berada karena di sanalah saya memulai dan saya selalu berharap mereka baik-baik saja meskipun mereka adalah pesaing saya,” kata Hamilton.
“Akan ada hari-hari di mana mereka terpuruk dan saya merasa sedih untuk mereka karena, sekali lagi, di situlah saya pertama kali melakukan putaran simulasi, mengendarai mobil saya untuk pertama kalinya.”
“Saya agak ingin mereka melakukannya dengan baik jadi saya berharap mereka memiliki tahun yang lebih baik tahun depan.” tambah Hamilton.
Meskipun McLaren menyelesaikan musim 2022 jauh lebih baik daripada saat mereka memulainya, kemajuan keseluruhan dari musim lalu dianggap masih kurang.
Regulasi F1 yang dirombak menghadirkan peluang nyata bagi beberapa tim memasuki tahun 2022 untuk meraih posisi terbaik, McLaren salah satu dari mereka yang tampaknya berada di posisi nyaman.
“Saya merasakan apresiasi nyata ini untuk semua tim lain yang mencoba melakukan hal yang sama, dengan niat yang sama, berusaha menjadi lebih baik dan berjuang untuk sesuatu,” kata Hamilton.
“Melewati masa-masa sulit karena mereka telah membuat mobil yang jelas tidak mampu bertarung di depan. Sangat keren untuk menjadi bagian dan menjadi saksi.” imbuhnya.
Hamilton mulai skeptis terhadap peluang dirinya ikut bersaing jadi yang terbaik musim 2023.
“Saat ini, kami tidak berjuang untuk meraih kemenangan. Kami sangat jauh dari para pembalap baris depan. Kami punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Rasanya jauh sekali,” kata Hamilton.
Di klasemen akhir, Hamilton bersama Mercedes hanya menduduki posisi keenam. Hasil ini dinilai lebih buruk dibandingkan dengan musim 2021.