Hughie Fury percaya diri bahwa pada suatu hari nanti dirinya bakal berada di puncak karier tinju dunia dan menjadi lawan paling disegani di kelas berat.
Sepupu dari juara WBC Tyson Fury mengatakan dia sudah matang dan belajar cukup melalui delapan tahun karier profesionalnya untuk merebut gelar dunia begitu dia diizinkan untuk memburu sabuk.
“Saya yakin saya akan menjadi juara dunia. Sudah takdir saya untuk berada di puncak. Menjadi juara dunia adalah semua yang ada dalam pikiran saya.” kata Hughie.
“Siapa pun yang memiliki sabuk, saya ingin sabuk itu. Saya akan melewati pertarungan ini, masuk ke posisi wajib, dan siapa pun yang mendapat sabuk saat itu, saya akan ambil,” tambah Hughie.
Hughie (25-3, 14 KO) mengalami kekalahan lewat keputusan suara mutlak saat ia berhadapan dengan juara WBO, Joseph Parker, pada 2017 lalu.
Meski saat itu baru berusia 22 tahun, Hughie dinilai cukup memberikan perlawanan keras terhadap Parker. Itu adalah kekalahan pertama dari tiga kekalahan Hughie, saat ia dikalahkan oleh Kubrat Pulev pada 2018 dan Alexander Povetkin pada 2019.
Hughie dijadwalkan akan menghadapi petinju veteran Christian Hammer (26-7, 16 KO) dalam pertarungan 10 ronde pada 16 Oktober di Sky Sports di Newcastle Arena di Newcastle, Inggris.
“Saya akan menjatuhkannya (Christian Hammer). Orang-orang akan melihat, itu akan menjadi pertarungan yang bakal saya dominasi.” kata Hughie.
“Sebelumnya, itu adalah anak laki-laki melawan laki-laki. Sekarang saya telah masuk ke dalam diri saya sendiri, dan itu akan menjadi cerita yang berbeda. Dapatkan pertarungan yang tepat. Saya tidak peduli siapa itu, dan dapatkan sabuk itu.” tambah Hughie.
Saat ini, Hughie berada di peringkat di luar 15 besar oleh empat badan tinju kelas berat, itu berarti dia harus meraih beberapa kemenangan melawan petinju terkenal untuk segera naik lavel.