Stefano Lilipaly berambisi mengantarkan timnas Indonesia mengukir tinta emas di Piala AFF. Gelandang kreatif Garuda itu yakin rekan-rekannya bisa menaklukkan Thailand di partai final AFF 2016.
Ambisi Indonesia untuk meraih juara pada turnamen sepak bola kawasan Asia Tenggara tersebut memang bukan perkara mudah. Sebab, mereka harus menghadapi Thailand yang lebih difavoritkan menyabet trofi.
Akan tetapi, Lilipaly meminta rekan-rekannya untuk percaya pada kekuatan diri sendiri demi membalikkan prediksi banyak orang yang lebih mengunggulkan tim Gajah Perang.
“Ketika tidak ada orang yang percaya pada kita, maka kita harus percaya pada diri kita,” tulis Lilipaly di akun instagram miliknya.
“Kita tunjukkan kepada semua orang siapa kita dan apa yang bisa kita lakukan. Sekarang kita sudah di final dan kita berjuang untuk bangsa dan negara ini,” sambungnya.
Tim Merah Putih berhak tampil di laga puncak usai usai menaklukkan tim favorit lainnya, Vietnam, dengan agregat 4-3 di babak semifinal.
Sementara Thailand melaju ke final dengan torehan lebih meyakinkan usai menggilas Myanmar dengan agregat 7-0.
Bertindak dahulu sebagai tuan rumah, timnas Indonesia harus berani adu kekuatan menghadapi Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016, Rabu (14/12). Kemenangan di laga kandang sangat penting sebagai bekal menghadapi laga kedua di Thailand, Sabtu (17/12).
Pengamat sepakbola Rayana Djakasurya mengakui Thailand akan jadi lawan tangguh bagi Indonesia di final. Untuk itu, kemenangan wajib diraih Boaz Solossa dan kawan-kawan saat bermain di kandang sendiri.
“Di sinilah peran pelatih dalam meracik pemainnya. Saya percaya pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl memiliki strategi lain dan siap beradu kualitas teknik dengan lawan. Tapi perlu diingat, materi pemain itu saja yang digawangi oleh Andik Vermansyah, Stefano Lilipaly dan Boaz. Mereka harus bermain cepat dan menunjukkan kelasnya agar kita tidak dag dig dug menyaksikannya,” ujar Rayana.
Menurutnya, skuat Garuda masih tergantung pada ketiga pemain tersebut. Ketika mereka diganti pemain lain, pola permainan langsung berubah. Ini yang menjadi “PR” besar bagi pelatih karena di 10 menit terakhir sebelum laga usai pada jumpa Vietnam, Indonesia justru kebobolan 2 gol. Hal ini jelas jadi poin kelemahan dan tak boleh terjadi lagi di laga final.
Rayana menilai adalah fakta timnas masih mendapat keberuntungan setiap bertanding selama 90 menit dan bisa melangkah ke final sekaligus menantang sang juara bertahan.
Sumber foto: beritasatu.com