Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, merebut gelar All England 2017 setelah mengalahkan Li Junhui dan Liu Yuchen asal China pada final di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu (12/3/2017).
Kevin-Marcus tampil apik di laga final, terutama di game kedua. Ganda putra Indonesia unggulan kelima itu hanya butuh waktu 36 menit untuk bisa mengalahkan Junhui-Yuchen.
Di gim pertama Junhui-Yuchen sempat memberikan perlawanan sengit. Namun, ketenangan Kevin-Marcus di momen penting membuat pasangan Indonesia itu merebut gim pertama dengan 21-19.
Di game kedua dominasi Kevin-Marcus tidak tertahankan. Bahkan Kevin-Marcus sempat unggul hingga 18-10 atas Junhui-Yuchen yang merupakan unggulan keenam di All England 2017.
Kevin-Marcus kemudian menyudahi perlawanan Junhui-Yuchen di gim kedua dengan 21-14 setelah sebuah pukulan kencang Marcus ke sisi kanan tidak mampu dibendung ganda putra China tersebut.
Ini adalah kemenangan pertama Kevin-Marcus atas Junhui-Yuchen dari dua pertemuan. Sebelumnya Kevin-Marcus kalah di Vietnam Terbuka 2015. Ketika itu Kevin-Marcus kalah 21-15, 21-23 dan 18-21.
“Senang sekali bisa memenangi final di Birmingham, memenangi turnamen tertua di dunia. Luar biasa, ini adalah impian saya. Dukungan penonton luar biasa, kami seperti main di Indonesia. Terima kasih,” ucap Kevin usai pertandingan.
Kevin-Marcus merupakan pasangan ganda putra berbeda ke-11 Indonesia yang mampu merebut gelar All England, dan yang pertama sejak Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan pada 2014.
Fakta Menarik Kemenangan Kevin-Marcus
Keberhasilan Kevin-Marcus menjadi juara All England 2017 membuat Indonesia terhindar dari hampa gelar di turnamen paling bergengsi di dunia tersebut. Bagi Kevin-Marcus, ini adalah gelar All England perdana dalam karier mereka yang sekaligus menghadirkan sejumlah fakta menarik lainnya, yaitu:
– Gelar All England 2017 ini merupakan gelar super series/super series premier keempat sepanjang karier Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon. Pada tahun lalu, mereka jadi juara di India, Australia, dan China.
– Keberhasilan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon jadi juara All England membuat Indonesia kembali memiliki juara di nomor ganda putra All England setelah terakhir kali Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi juara pada 2014.
– Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon hanya memberikan enam kali kesempatan bagi Li Junhui/Liu Yuchen untuk memimpin sepanjang laga final berlangsung. Di gim pertama Li/Liu memimpin pada angka 16-15 dan lima kali posisi memimpin yang didapat Li/Liu di gim kedua semuanya terjadi hanya di awal gim, tepatnya ketika mereka unggul 2-0 hingga 3-1.
– Sukses Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon merebut trofi All England tahun ini membuat mereka menjadi ganda putra Indonesia ke-11 yang mampu melakukannya setelah Christian Hadinata/Ade Chandra, Tjun Tjun/Johan Wahjudi, Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono, Rudy Gunawan/Eddy Hartono, Rudy Gunawan/Bambang Suprianto, Ricky Subagdja/Rexy Mainaky, Tony Gunawan/Candra Wijaya, Tony Gunawan/Halim Haryanto, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
– Dalam perjalanan jadi juara All England, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon hanya kehilangan satu gim, yaitu ketika mereka menghadapi Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding dari Denmark di babak semifinal. Saat itu Kevin/Marcus kalah 19-21 di gim pertama sebelum menang 21-13, 21-17 di dua gim berikutnya.
– Laga lawan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding juga jadi laga dengan durasi terlama yang dimainkan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon di turnamen ini. Mereka menghabiskan waktu 1 jam 9 menit untuk mengalahkan pasangan Denmark tersebut. Untuk empat laga lainnya, Kevin/Marcus hanya bermain 35 menit atau kurang dari durasi tersebut.
Sumber Foto: juara.net