Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri kesal dengan julukan ‘Messi dari Indonesia’ yang ditujukan kepada salah satu anak asuhnya, Egy Maulana Vikri. Indra berharap tidak ada lagi yang menyamakan Egy dengan bintang Barcelona, Lionel Messi.
Sebutan Messi dari Indonesia yang diberikan kepada Egy ramai terdengar sepanjang penampilannya di Piala AFF U-18 2017. Bahkan, media Vietnam juga ikut memberikan predikat ‘Messi dari Indonesia’ buat Egy.
Menurut Indra di Timnas Indonesia U-19 bentukannya, tidak ada satu pemain yang superior atau inferior dari pemain lainnya. Masing-masing pemain punya kemampuan yang hampir sama rata dan punya kontribusi besar untuk Timnas U-19.
“Saya minta jangan hanya memuji satu pemain. Egy itu tidak ada apa-apanya kalau tidak dibantu pemain lain di tim. Ini sepak bola, bukan catur. Saya minta jangan lagi sebut itu ‘Egy Messi, Egy Messi’,” kata Indra kepada CNNIndonesia.com.
Tak hanya itu, Indra juga minta agar media maupun masyarakat tidak membanding-bandingkan satu pemain dengan pemain lain di tim. Pasalnya, dalam sepak bola semua pemain harus kompak dan punya chemistry yang sama pentingnya buat tim.
“Jangan rusak pemain dalam satu tim. Kalau mau dipuji, puji semua pemain, jangan satu-satu. Jangan Egy saja, jangan konyol,” tegasnya.
Di bawah kendali Indra, Timnas Indonesia U-19 sudah mengikuti beberapa kali turnamen. Di Turnamen Toulon, Perancis, Egy berhasil membawa pulang gelar Jouer Revelation Trophee sebagai pemain paling berpengaruh dalam tim meski Indonesia tersingkir di babak penyisihan.
Selain itu, Egy dan kawan-kawan juga tampil di Piala AFF U-18 di Myanmar. Langkah Indonesia terhenti di semifinal dan harus puas dengan raihan peringkat ketiga. Tim Garuda Nusantara akan kembali berjuang di ajang kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan 31 Oktober-8 November 2017.
Apapun hasilnya Indonesia sudah dipastikan lolos ke Piala Asia dengan status sebagai tuan rumah pada 18 Oktober – 4 November 2018. Kualifikasi Piala Asia ini bisa jadi ajang pemanasan dan penambahan jam terbang bagi Garuda Nusantara.
Lebih lanjut Indra mengatakan ada beberapa proposal dari klub luar negeri yang meminta pemainnya di Timnas Indonesia U-19 untuk bergabung. Klub-klub itu juga sudah mempresentasikan visi-misi klub, pengembangan, rencana masa depan klub, serta permohonan untuk pemain yang diinginkan.
“Saya akan carikan klub yang paling tepat. Saya akan (bantu) salurkan mereka asalkan ketika saya (Timnas) perlu, dia (klub) harus kasih. Kalau negara membutuhkan tidak ada satupun yang bisa melarang,” ungkap pelatih 54 tahun itu.
Indra juga tidak menutup kemungkinan jika ada klub lokal yang tertarik dengan pemainnya. Aturannya sama, klub harus memberikan proposal dan jaminan posisi serta jam bermain bagi pemainnya.
“Sekarang saya minta pemain jangan diganggu dulu. Biarkan mereka fokus untuk Piala Asia karena keinginan kami lolos ke Piala Dunia. Jangan mimpi-mimpi dulu, enggak ada itu,” tutupnya.
Sumber foto: jawapos.com