Musim lalu, Tottenham Hotspurs tidak terkalahkan di kandang mereka White Hart Lane. Status tak terkalahkan di rumah sendiri membawa mereka duduk di posisi runner-up klasemen akhir Liga Inggris musim 2016/2017. Di musim yang baru ini, White Hart Lane dirobohkan dan akan digantikan dengan pembangunan stadion baru sehingga mengharuskan Spurs untuk sementara pindah ke stadion Wembley, tempat dimana laga besar pertandingan cup dan pertandingan tim nasional Inggris dilangsungkan.
Bagi Spurs sendiri, mereka jelas ingin memperpanjang rekor tidak terkalahkan mereka di kandang. Hanya saja, rekor yang telah berlangsung semenjak Mei 2016 itu harus berakhir semalam (WIB) seiring 2 gol indah yang diciptakan Marcos Alonso ke gawang Hugo Lloris. Chelsea sukses mengalahkan Spurs dengan skor tipis 1-2 meski jalannya pertandingan cukup memihak pada Spurs.
Kekalahan ini memberikan tekanan psikologis yang bisa jadi mempengaruhi performa para pemain Spurs di pertandingan mendatang. Beberapa orang bahkan kini yakin perihal kutukan Wembley yang kian menyulitkan Spurs meraih hasil positif. Bayangkan saja, kemenangan terakhir Spurs dalam laga resmi di Wembley terakhir kali tercatat pada tahun 2008. Spurs hanya meraih 1 kemenangan dalam 10 laga resmo terakhir mereka di Wembley. Bahkan, Harry Kane di pertandingan ini mencetak shoot on target terbanyak dalam satu pertandingan Liga Primer tanpa bisa mencetak 1 gol pun ke gawang lawan. Hal ini kian memantapkan anggapan kutukan Wembley yang makin kencang bersuara usai laga semalam.
Pochettino menanggapi berita ini dengan cukup dingin. “Saya merasa kami menguasai pertandingan dan hanya kurang beruntung karena harus kalah dalam laga ini. Ini bukan masalah taktik. Jelas kami menguasai jalannya pertandingan dan lebih baik dari Chelsea. Saya tidak akan terpuruk karena saya cukup senang kalah dengan cara seperti ini jika memang itu harus terjadi. Dan berbicara tentang Wembley, jelas sangat aneh jika menyalahkan Wembley sebagai biang keladi kekalahan kami. Bagi saya, Wembley adalah salah satu tempat terbaik untuk bermain sepakbola. Dan jika Anda menikmatinya seperti saya, maka kalian tahu bahwa Wembley jelas bukanlah penyebab kekalahan kami”, ujarnya tenang.
Di lain pihak, kemenangan ini setidaknya meringankan tensi Conte setelah sang juara bertahan takhluk di pertandingan perdana menghadapi Burnley. Conte pun menanggapi isu perihal kutukan Wembley yang dianggapnya sebagai sesuatu yang menarik untuk memicu semangat lawan tanding Spurs nantinya. “Bagi saya, Wembley adalah suatu tempat yang sakral dengan atmosfer luar biasa dari para penonton yang ada. Wembley sangat fantastis. Dan tentu hal itu berlaku pula bagi pihak lawan yang datang sebagai tamu. Kami tidak gentar dengan gemuruh 70.000 fans Spurs karena kami tau kami bermain di tempat yang spesial. Hal ini setidaknya mampu melecut semangat serta memicu motivasi lebih bagi pihak lawan nantinya,” ujar Conte.
Apa yang dikatakan Conte jelas sangat mungkin terjadi dan tentunya akan cukup merugikan Spurs selaku tuan rumah sementara di stadiun nasional Wembley. Mungkinkah hal ini akan memaksa Spurs untuk mengalami musim yang berat di tengah kepungan rival-rival mereka?
Bisa saja Pochettino akan mengalami musim terberatnya selama 4 tahun terakhir di musim 2017/2018 kali ini.