Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, mengatakan ia akan meminta pihak berwenang Rusia untuk membantu menghentikan serangan peretas yang menyebut diri mereka sebagai Fancy Bear, yang telah merilis file medis rahasia para atlet Olimpiade. Presiden IOC tampaknya mengakui bahwa serangan peretas pada database Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terkait dengan Rusia.
Bach mengatakan IOC akan membantu WADA, termasuk berkomunikasi dengan pemerintah Rusia, untuk menggarisbawahi keseriusan masalah dan meminta semua bantuan yang memungkinkan untuk menghentikan serangan para peretas terhadap file medis para atlet.
“Perbuatan ini jelas tidak dapat diterima dan melanggar undang-undang dengan membocorkan rahasia data para atlet dan berusaha memalukan para atlet yang tidak bersalah dalam hal ujian doping,” kata Bach.
Fancy Bears yang disinyalir beroperasi di Rusia sejak beberapa hari belakangan berhasil membocorkan rahasia dan data pribadi para atlet dunia yang menggunakan obat-obat terlarang dari WADA.
Beberapa atlet seperti juara senam Olimpiade Simon Biles, bintang tenis Venus Williams dan juara Tour de France Chris Froome antara 29 atlet yang telah dibocorkan file medis mereka pada pekan ini.
Selain itu, Fancy Bears juga berhasil meretas 11 atlet, masing-masing 3 dari Australia, 1 Denmark, 2 Jerman, 1 Spanyol, dan 1 United Kingdom, yang melibatkan atlet tinju, sepeda, dayung, menembak, renang dan tenis.
Namun demikian, Presiden Vladimir Putin berkata Russia tidak pernah mendukung para peretas walau hasil kerja mereka hanya membocorkan data para atlet dunia yang akan menjadi perhatian publik. Putin memberikan reaksi atas hal tersebut dan ia langsung menolak permintaan Thomas Bach jika ini diminta oleh WADA, permintaan tersebut ditolak bukan tanpa alasan, WADA sendiri menginginkan IOC mencoret nama-nama atlet asal Rusia yang positif menggunakan doping saat pesta olahraga terbesar Olimpiade Rio 2016 yang lalu
