Pembalap Ducati, Jack Miller, menekankan bahwa MotoGP perlu melakukan perubahan terhadap keselamatan para pembalap. Kecelakaan dan tewasnya pada pembalap di musim ini dinilai sangat buruk dalam sejarah balap motor.
Terakhir, pembalap World Superbike, Dean Berta Vinales, tewas saat mengikuti kejuaraan World Supersport 300 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Pembalap berusia 15 tahun itu merupakan pembalap ketiga yang tewas di dunia balap motor setelah Jason Dupasquier dan Hugo Millan.
“Olahraga adalah olahraga, sulit, brutal. Itu bagian dari keindahannya. Pada akhirya itu berbahaya, dan hal apa pun bisa terjadi.” kata Miller.
“Tidak ada cara mudah untuk mengatasinya, tetapi apa yang terjadi lebih dari mengerikan. Ini mengerikan tahun ini, dengan begitu banyak nyawa pembalap muda hilang.
“Melihat Dean, lahir tahun 2006, belum lama ini. Anak malang itu tidak bisa menjalani kehidupan yang utuh dan itu mengerikan.” tambah Miller.
MotoGP sempat kehilangan salah satu pembalap mereka, Marco Simoncelli, saat itu pria asal Italia itu tewas ketika ia berlaga pada MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, 23 Oktober 2011.
“Harus ada langkah besar yang diambil dalam melihat keselamatan, cara balapan ini berjalan. Ini tidak bisa dilanjutkan. Tahun ini sangat buruk, dan ini tidak bisa berlanjut.” kata Miller.
“Kita tidak bisa membiarkan tiga pembalap muda kehilangan nyawa mereka dalam waktu sembilan bulan. Saya rasa saya berbicara untuk semua orang ketika saya mengatakan bahwa saya muak dan lelah melakukan mengheningkan cipta untuk pembalap-pembalap yang masih muda.
Berbeda dengan Miller, pembalap Honda, Pol Espargaro, mengatakan sangat sulit dan semudah itu meminta MotoGP untuk merubah sistem keselamatan para pembalap. Namun, ia setuju bahwa tingkat usai muda pembalap adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan.
“Jika kita ingin memperbaiki situasi, satu hal bagi saya mungkin menaikkan usia, agar mereka akan lebih sadar dengan apa yang mereka lakukan,” kata Espargaro.
“Bahkan jika saya pikir mereka sangat berbakat, dan mereka tahu banyak apa yang mereka lakukan, mereka sangat cepat.
“Atau menaikkan level motor pembalap muda, mereka lamban, dan terlalu buruk bagi saya. Di kelas 125cc, saya sangat ingat motornya cukup agresif dan cukup kuat.” tambah Espargaro.