Stadion Anflied akan kedatangan tamu dari Spanyol, Atletico Madrid pada lanjutan leg kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa 2019 – 2020, Kamis dini hari mendatang. Pada laga leg pertama Liverpool secara mengejutkan takluk dari Los Rijiblancos dengan skor tipis 0-1. Menariknya, kekalahan tersebut berdampak pada pertandingan-pertandingan The Reds berikutnya.
Di Premier League, Liverpool kalah dari Watford dengan skor 0-3. Kemudian di Piala FA skuat asuhan Jurgen Klopp itu dipecundangi Chelsea dengan skor 0-2.
Tren negatif tersebut berhasil dihentikan Mohamed Salah dan kawan-kawan saat bersua Bournemouth pada pekan ke-29 Premier League 2019-2020, Sabtu (7/3/2020). Bermain di kandang sendiri, Anfield, Liverpool menang dengan skor tipis 2-1.
Kini, The Reds tentunya berambisi melanjutkan hasil maksimal itu saat menghadapi Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019-2020. Hal tersebut tentunya tak mudah, apalagi Liverpool dalam keadaan tertinggal agregat 0-1.
Namun, itu bukan misi mustahil. Musim lalu, The Reds berhasil membalikkan agregat menjadi 4-3 setelah tertinggal 0-3 di leg pertama semifinal Liga Champions dari Barcelona.
Gelandang Atleteico Madrid, Thomas Partey, tampil mengesankan pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Liverpool. Pemain asal Ghana itu tampil baik saat ikut membantu pertahanan.
Stamina, kecerdasan serta kemampuan bermainnya membuat lini tengah Atletico Madrid tampil cukup perkasa. Partey juga cukup baik mengalirkan bola ke depan.
Kesalahan Jurgen Klopp pada leg pertama ialah membiarkan Thomas Partey berkerasi di lini tengah. Partey memiliki banyak ruang untuk menguasai bola.
Untuk meredam permainan Partey, trio lini tengah harus lebih agresif agar pemain tersebut tak memiliki banyak kesempatan menguasai bola. Liverpool juga harus bisa memastikan Thomas Partey tak ikut membantu bertahan.
Kekuatan terbaik Liverpool ialah memiliki pemain yang bisa tampil melebar. The Reds mempunyai pemain-pemain seperti Sadio Mane, Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, dan Andy Robertson.
Pertahanan kukuh yang dimiliki Atletico Madrid harus dibongkar dengan cara banyak melalukan serangan melalui sayap. Dengan begitu, para pemain Los Rijiblancos akan lebih keluar dari lini pertahanan.
Hal tersebut membuat sektor belakang Atletico Madrid sedikit lebih longgar.
Pertahanan Atletico Madrid merupakan satu di antara yang terbaik. Dengan lini belakang yang solid, perlunya banyak pergerakan dari tim lawan untuk membongkar kukuhnya tembok pertahanan Los Rojiblancos.
Trio lini tengah Liverpool, Georginio Wijnaldum, Fabinho dan Jordan Henderson, dianggap belum maksimal pada leg pertama. Klopp perlu mengubah komposisi lini tengah demi mengejar defisit gol.
Jordan Henderson bisa memainkan peran yang dilakukan Fabinho. Sementara, Fabinho perlu digantikan Alex Oxlade-Chamberlain yang memiliki gaya permainan lebih menyerang.
Kemudian Wijnaldum tetap pada posisinya dengan catatan bisa menjaga tetap berada di garis setengah lapangan. Hal tersebut untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Atletico Madrid melakukan serangan balik cepat.