Hingga pekan ke 16 Liga Premier Inggris musim 2019-2020. Pasukan Jurgen Klopp mengantongi 46 poin, hasil dari 15 kali menang, 1 kali imbang. Liverpool sejauh ini bermain fantastis dan belum terkalahkan.
Pada akhir pekan lalu, Sadio Mane dkk. sukses menggulung tuan rumah Bournemouth dengan skor 3-0. Tiga gol The Reds disarangkan Alex Chamberlain di menit 35, Naby Keita di menit 44, dan Mohamed Salah di menit 54.
Bukan hanya menang, Liverpool juga tercatat sebagai salah satu tim terproduktif di Liga Inggris. Dari 16 pertandingan, Liverpool telah mencetak 40 gol dan baru kebobolan 14 kali.
Dengan semua raihan itu, publik menempatkan Liverpool sebagai kandidat kuat juara Liga Inggris musim ini.
Manchester City pada awalnya digadang-gadang menjadi penantang serius Liverpool. Maklum selain berstatus sebagai juara bertahan, Man City dianggap berada satu level dengan Liverpool saat ini.
Sayangnya, performa pasukan Pep Guardiola angin-anginan. Pekan lalu saja, mereka dikalahkan rival sekota, Manchester United 1-2.
Itu merupakan kekalahan keempat Man City di musim ini. Padahal, Liga Inggris belum berlangsung setengah musim.
Kesuksesan Liverpool menjuarai Liga Champions membuat mereka harus berkompetisi di Piala Dunia Antarklub di musim ini. Itu artinya, jadwal The Reds semakin padat.
Klopp sebagai pelatih tentu harus memutar otak untuk mengakali jadwal itu. Untungnya, skuat yang dimiliki cukup mumpuni.
Meski kerap terlihat mengandalkan beberapa pemain, skuat pelapis Liverpool ternyata selalu siap diturunkan. Tengok partai melawan Bournemouth di mana mereka mengandalkan sejumlah pemain pelapis seperti Xherdan Shaqiri, Dejan Lovren, dan Alex Oxlade Chamberlain.
Kedalaman skuat pastinya membuat beban Klopp sedikit berkurang. Paling tidak, manajer asal Jerman itu tak dipusingkan jika pemain intinya cedera.
Sudah tentu taktik Klopp menjadi salah satu kunci apiknya performa Liverpool di musim ini. Manajer asal Jerman itu kerap memainkan formasi 4-3-3 dengan Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane di depan.
Harus diakui, strategi yang dipasang Klopp belum ada ‘obatnya’. Melawan tim-tim besar, Liverpool tak kesulitan.
Manchester City yang digadang menjadi pesaing utama, mereka libas 3-1 di Anfield. Tottenham Hotspur pun tak luput dari terkaman Liverpool.
Selama belum ada manajer yang mematahkan strategi Klopp, Liverpool sepertinya hanya tinggal menunggu waktu untuk juara.