Jonatan Christie jadi satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah ke final Japan Open 2023. Pebulutangkis tunggal putra Indonesia itu lolos ke partai puncak setelah menyingkirkan Lakhsya Sen setelah bertanding tiga babak.
Kini lawan yang sangat tangguh telah menanti Jonatan di final. Peraih emas Asian Games 2018 itu bersua pebulutangkis nomor satu dunia, Axelsen.
Rekor pertemuan tidak memihak Jonatan jelang laga nanti. Dari segi head to head, Axelsen dominan atas Jonatan.
Jonatan dan Axelsen tercatat sudah sembilan kali bertemu. Hasilnya Jonatan dua kali menang dan tujuh kemenangan menjadi milik Axelsen.
Jonatan harus menelan kekalahan 7-21, 18-21 dalam duel lawan Viktor Axelsen di final Japan Open 2023.
Jonatan memulai laga lawan Axelsen dengan buruk. Permainannya tidak berkembang sehingga ia lebih sering kalah dalam reli lawan Axelsen.
Defense Jonatan pun mudah ditembus oleh serangan Axelsen, tidak seperti di babak-babak sebelumnya yang terlihat lebih solid. Alhasil Jonatan tertinggal 0-11 di interval babak pertama.
Poin pertama bagi Jonatan baru datang pada kedudukan 0-13. Smes silang Jonatan tidak bisa dikembalikan Axelsen sehingga skor berubah jadi 1-13.
Walaupun perebutan poin menjadi lebih ketat setelah itu namun selisih poin yang sudah terlalu besar menguntungkan Axelsen. Axelsen bisa meraih game point di angka 20-7 setelah netting silang Jonatan keluar.
Axelsen langsung memaksimalkan peluang game point pertama dengan baik. Smes lurus Axelsen tidak bisa dikembalikan oleh Jonatan. Skor 21-7 untuk Axelsen di gim pertama.
Masuk ke babak kedua, Axelsen bisa langsung merebut dua poin awal. Namun Jonatan bisa memberikan reaksi lebih baik dengan membukukan dua poin berikutnya. Skor 3-2 untuk Axelsen.
Jonatan akhirnya bisa menyamakan kedudukan di angka 4-4 dan kemudian memimpin untuk pertama kalinya di skor 5-4. Pengembalian Axelsen yang keluar jadi penyebab hal tersebut terjadi.
Tekanan Jonatan mulai lebih terlihat menyulitkan Axelsen. Jonatan bisa merebut dua angka berikutnya dan memperbesar skor menjadi 7-4.
Jonatan terus berusaha menekan balik Axelsen dan upaya tersebut membuahkan hasil manis. Ia bisa menjaga keunggulan hingga angka 10-8 setelah smes miliknya membuat Axelsen gagal mengembalikan shuttlecock dengan baik.
Interval babak kedua lalu ditutup Jonatan dengan skor 11-8 lewat smes keras di depan net.
Perubahan main Jonatan yang terlihat lebih banyak menekan kemudian berdampak positiuf. Jonatan bisa merepotkan Axelsen dengan smes-smes miliknya. Ia mampu menciptakan selisih lima angka pada kedudukan 13-8.
Dalam kondisi di atas angin, Jonatan malah kemudian melakukan sejumlah kesalahan. Salah satunya adalah pukulan yang membentur net sehingga membuat skor berubah jadi 13-12. Pukulan Jonatan yang memanjang keluar lapangan kemudian membuat skor menjadi imbang 13-13.
Jonatan lalu berhasil memutus rentetan poin Axelsen di kesempatan berikutnya. Smes keras Jonatan membuatnya memimpin 14-13.
Walaupun Axelsen berusaha kuat menekan Jonatan, Jonatan bisa tetap menjaga keunggulan ingga angka 16-15. Namun setelah itu skor kembali imbang 16-16 karena pukulan Jonatan keluar lapangan.
Di kesempatan berikutnya, pukulan Jonatan yang melebar lalu membuat Axelsen kembali memimpin 17-16. Setelah sempat menyamakan kedudukan menjadi 17-17, pengamatan yang salah dari Jonatan membuat Axelsen kembali memimpin 18-17.
Tekanan kuat dari Axelsen yang datang bertubi-tubi membobol pertahanan Jonatan. Axelsen memperlebar selisih poin menjadi 19-17.
Axelsen lalu meraih match point di angka 20-17. Smes keras Axelsen tak bisa dibendung Jonatan.
Jonatan berhasil menggagalkan kesempatan match point pertama tetapi kegagalan Jonatan melakukan netting membuat Axelsen menang 21-18 di babak kedua.
Sumber foto : kompas.com