Jose Mourinho, membuktikan dirinya merupakan sosok pelatih kaliber dunia setelah berhasil membawa Manchester United mengalahkan Leicester City pada laga Community Shield.
Pertandingan Community Shield yang mempertemukan juara Liga Inggris Leicester City dan juara FA Cup Manchester United, Minggu (7/8/2016) lalu, berakhir dengan kemenangan MU dengan skor 2-1.
Sebelumnya memang diberitakan bahwa laga ini merupakan laga resmi perdana sekaligus pembuktian bagi pelatih berkebangsaan Portugal itu.
Tekanan besar tentu berada di pundak Mourinho, mengingat harapan yang tinggi bagi para pendukung setia Setan Merah, setelah dirinya memanajeri tim tersebut.
Meski demikian, Mourinho mengaku tak terbeban. Ia bahkan menganggap tekanan berat merupakan menu sehari-harinya selama melatih klub besar, MU sekalipun.
“Itu bukan lagi hal baru dalam karier saya. Di mana pun saya selalu menghadapi situasi itu. Tak peduli di klub mana pun, semua orang berharap hal besar,” ujarnya kepada Independent.
Mantan manajer Chelsea itu bahkan mengaku senang menciptakan harapan-harapan. “Saya senang para pemain merasakan itu. Kadang selama karier, saya selalu menciptakan target yang tidak realistis dan dengan demikian, mendorong tim pada level yang tak terduga,” ucap Mou, sapaan akrabnya.
Ia menyebut saat dirinya mampu membawa FC Porto juara Liga Champions, merupakan hal yang tak terduga karena adanya target tinggi. “Target untuk memenangkan kompetisi pada tahun pertama agaknya sama dengan itu, tapi saya senang,” ucapnya.
Mourinho pun tak peduli dengan penilaian orang, lantaran target yang ia buat terlalu tinggi dirinya dianggap arogan. “Tak masalah bagi saya. Kenyataannya, saya selalu merasa dengan target tinggi dan tekanan itu yang justru membantu pemain, manajer, dan klub untuk mewujudkannya,” kata Mou.
Pria yang dijuluki “The Special One” itu pun dinilai sebagai manajer yang pragmatis, hasil lebih penting dibandingkan caranya. Itu yang ia lakukan pula saat melatih Chelsea.
Bersama MU, ia juga ‘memaksa’ klub untuk melakukan belanja pemain gila-gilaan. Sebut saja pemain bintang macam Zlatan Ibrahimovic, Eric Baily, Henrikh Mkhitaryan dan yang terahir adalah Paul Pogba, yang didatangkan dengan harga selangit ke Old Trafford.
Meski demikian, ia menegaskan perombakan yang ia lakukan bersama MU bukanlah hal yang mudah. “Akan lebih muda mengganti dengan 20 pemain baru dan memulainya dari nol ketimbang melatih skuat sebelumnya yang pernah dilatih manajer top, tapi dengan ide berbeda dari saya,” tegas Mourinho.
Sumber foto: givemesport.com