Mantan juara dunia dua divisi, David Haye, menyarankan Anthony Joshua untuk melakukan pertarungan sementara dengan saingannya Dillian Whyte sebelum kemungkinan pertarungan dengan Deontay Wilder di akhir tahun.
Joshua beraksi bulan lalu, ketika dia dinyatakan menang dengan keputusan suara bulat atas lawannya Jermaine Franklin.
“Jika Joshua percaya bahwa ia bisa mengalahkan Wilder dan ia akan bertarung, bagus, maka lawan Dillian sebelumnya,” kata Haye.
“Mengapa tidak? Ini pertarungan yang hebat untuk para penggemar, Dillian datang untuk menerimanya.”
“Akan ada banyak orang yang berpikir bahwa Dillian mungkin dapat menyebabkan kekecewaan dan saya pikir ini akan menjadi pertarungan yang nyata dan intens.” tambah Haye.
Joshua menjatuhkan Whyte di ronde tujuh ronde ketika mereka bertarung pada akhir tahun 2015.
Mantan juara dunia kelas berat dua kali itu diramal bakal melakukan pertandingan ulang pada musim panas dengan Whyte, tetapi akhir-akhir ini Joshua mendiskusikan tujuannya menghadapi Wilder pada bulan Desember di Arab Saudi.
Menurut Haye, Joshua akan membuat kesalahan besar jika absen hingga akhir tahun 2023.
Pertarungan dengan Franklin adalah yang pertama dengan pelatih kepala baru Derrick James. Sementara itu, Wilder tidak aktif sejak mengalahkan Robert Helenius di ronde pertama pada Oktober 2022.
“Anda mengurangi peluang kemenangan Anda dengan terlalu lama berada di luar ring. Jika Wilder ingin mengambil waktu sebanyak itu di luar ring, oke, jika Anthony ingin memberikan kesempatan terbaik untuk menang, dia harus aktif.” kata Haye.
“Melawan petarung yang melakukan pukulan hook besar. Orang terbaik untuk itu adalah Dillian, ia melakukan beberapa pukulan hook terbaik dalam bisnis ini, hook kirinya adalah salah satu yang terbaik dalam permainan.” imbuhnya.
Sementara itu, Whyte mendapat tantangan bertarung dari Martin Bakole. Kedua pria tersebut sempat terlihat saling adu mulut pada April lalu.
“Satu-satunya pria yang bisa saya lawan saat ini adalah Dillian Whyte,” kata Bakole dikutip Sky Sports News.
“Whyte bersembunyi. Yang ia miliki hanyalah argumen dan penghinaan. Saya ingin dia di atas ring. Jika ia mengalahkan saya maka ia bisa menghina saya. Tandatangani kontrak dan wujudkan pertarungan.” tambah Bakole.