Juara dunia kelas berat IBF, IBO, WBA, dan WBO, Anthony Joshua, diwajibkan melawan petinju Bulgaria, Kubrat Pulev, pada 12 Desember. Tapi tujuan sebenarnya bagi petinju asal Inggris itu adalah menghadapi juara dunia kelas berat WBC Tyson Fury pada 2021.
Fury, yang akan melawan Deontay Wilder dalam trilogi pada 19 Desember, juga membangun untuk melawan pertarungan unifikasi masif ini.
Joshua sangat menghormati keterampilan tinju Fury, tetapi ia tidak melihat apa pun yang mengintimidasi rekan senegaranya tersebut.
“Menjadi juara dunia, dengan semua KO itu, Anda merasa tak terhentikan. Namun, pada kenyataannya, dalam tinju, saya jauh di depan saat Anda membuat perbandingan. Saya bekerja dengan sangat cepat.” kata Joshua.
“Saya seharusnya tidak berada dalam posisi di mana saya disebut di era Tyson Fury. Fury menjadi profesional lima atau enam tahun sebelum saya. Padahal, saat ia sudah profesional, saya baru pertama kali pakai sarung tinju.
“Saya tidak menganggapnya mengintimidasi, dan saya belum pernah melihatnya melakukan apa pun di atas ring yang membuat saya berpikir, orang ini akan menjadi ancaman besar. Tapi Fury berbakat dan gayanya canggung, dan seringkali dengan itu Anda bisa menempuh jalan hidup yang panjang.” tambah Joshua.
Joshua memiliki riwayat kekalahan mengejutkan ketika ia berhadapan dengan Andy Ruiz Jr pada Juni 2019 lalu di Madison Square Garden di New York City. Ia kemudian membalas dendam enam bulan kemudian, saat ia mengalahkan Ruiz dengan keputusan suara bulat, merebut kembali empat gelar dunianya.
“Saya mengubah segalanya setelah kekalahan pertama saya. Kalah dari Andy membuat saya mempertanyakan diri sendiri dan juga merestrukturisasi diri. Saya dapat mengambil sesuatu yang positif dari kehilangan ini, tetapi itu tidak mudah.” kata Joshua.
“Saya mengalami penderitaan selama kamp pelatihan enam minggu saya. Saya mengelilingi diri saya dengan anggota baru di tim saya. Saya menderita luka yang harus saya tangani.
“Saya harus menghadapi banyak masalah. Tapi kami akhirnya sampai di tempat kami sekarang dengan kemauan, tekad, dan kecerdasan.” tambah Joshua.