Setelah memenangkan gelar kelas super terbang WBC versi Asia yang bersejarah, ikon tinju Vietnam Tran Van Thao akan menghadapi Richard Rosales petinju asal Filipina untuk pertarungan dalam kategori 52kg pada 26 Januari ini di Thailand.
Lawan Thao, Rosales memiliki 12 kemenangan dengan catatan (7 knock-out), 5 kalah dan 2 imbang. Ia sempat bertarung di divisi WBO dan kelas terbang OPBF.
Thao (7-0-0) sendiri mengakui kemampuan yang telah dimiliki lawannya namun petinju yang sedang berlatih di Saigon Sports Club itu dengan yakin akan mampu meraih kemenangan kedelapan dalam karir tinjunya.
Petinju berusia 25 tahun yang dijuluki “Maywetaher Vietnam”, sukses merampas sabuk WBC petinju George Lumoly asal Indonesia di ronde pertama pada bulan November lalu.
“Saya ingin menyampaikan berita resmi bahwa saya dan Richard Rosales akan bertarung pada 26 Januari ini di Thailand.” kata Thao kepada media Vietnam.
“Lawan ini lebih kuat dari petinju Indonesia [George] Lumoly sebelumnya. Rosales berasal dari negara tinju yang sangat disegani [Filipina] dan memiliki pukulan yang kuat.
“Namun, saya dan rekan setim saya di Saigon Sports Club memiliki taktik untuk mematahkan serangan dari Rosales nantinya. Saya berharap saya bisa menjatuhkan dia di ronde ke 7 atau 8.” tambah Thao.
Menurut Thao lagi, pertarungan melawan Rosales bukanlah pertarungan perang. Ia berharap dengan menjalani pertarungan wajib ini ia bisa meningkatkan posisinya di level tertinggi dunia.
“Saya ingin menyampaikan berita resmi bahwa saya dan Richard Rosales akan bertarung pada 26 Januari ini di Thailand.” kata Thao.
Petinju asal Indonesia George Lumoly (kiri) kehilangan sabuk WBC saat menghadapi petinju Vietnam Tran Van Thao pada 23 November 2017 lalu. (Sumber:www.vietnaminsider.com)
“Ini adalah pertarungan wajib namun bukan perang bagi saya, Anda semua tahu apa yang terjadi terakhir kali saya berada dalam pertarungan sebelumnya.
“Pertarungan ini tidak mudah karena ada banyak hal, jadi hormati im Rosales karena telah berani menerima tantangan ini. Saya berharap pertarungan ini akan menjadi tolak ukur saya menuju ke level tertinggi tinju dunia.” tambah Thao.
Thao mulai terjun ke dunia tinju sejak berusia 16 tahun. Di awal karirnya, petinju asli kelahiran Ho Chi Minh City itu sukses memenangkan kejuaraan nasional pada tahun 2016.