2 poin dari 4 pertandingan? Tentu saja ini adalah mimpi buruk bagi tim sekelas Juventus yang musim ini berhasrat untuk kembali merebut singgasana mereka sebagai raja Italia. Belum selesai duka karena ditinggal pergi sang mega bintang Cristiano Ronaldo, Juventus bersam pelatih anyar mereka Allegri nyatanya kian terpuruk hingga harus rela bertengger di posisi ke-18 klasemen sementara Serie A Italia musim ini.
Setelah imbang melawan Udinese di laga pembuka, Juventus meraih 0 poin kala bertanding menghadapi Napoli dan Empoli. Dini hari tadi (WIB), Si Nyonya Tua lagi-lagi gagal meraih poin penuh dan malah nyaris kalah di menit akhir andai bukan karena penyelamatan gemilang penjaga gawang asal Polandia, Wojciech Szczesny. Hasil 1-1 ini kian membenamkan Juventus di zona degradasi dan suara kemarahan para pendukung pun mulai terdengar.
Jika kita lihat, selama hampir 1 dekade, Juventus menjadi penguasa Italia yang tak tergoyahkan. Hasil itu pun didapat melalui proses transfer serta pengembangan pemain dan pelatih yang sangat baik. Bahkan mereka berhasil mencapai 2 final Liga Champions pada tahun 2015 serta 2017 meski pada akhirnya kedua laga tersebut berakhir dengan kekalahan. Toh kekalahan tersebut mereka derita dari Barcelona dan Real Madrid yang pada saat itu memang nomor 1 dalam segi kekuatan di Eropa.
Kini, kita lihat bagaimana buruknya manajemen Juventus dalam membenahi kondisi tim. Regenerasi lamban dilakukan dan bahkan pemain-pemain besar dunia mulai meragukan kemampuan Juventus untuk kembali bersaing dalam waktu dekat. Bahkan, sosok CR7 yang diharapkan mampu mengatrol posisi mereka di kancah Eropa pun gagal berbuat banyak dalam periode 3 musim yang Ia jalani. Parahnya, dominasi mereka di negeri sendiri pun diambil alih Inter Milan musim lalu.
Jika tak cepat berbenah, Allegri bisa saja secara cepat kembali mengakhiri rezim keduanya di Juventus. Ia nampak cukup kehilangan arah dalam 4 laga Serie A yang Juventus lakoni. Pemain-pemain yang ada pun perlu berkaca diri. Hilangnya konsentrasi, determinasi, dan fokus di awal musim adalah sesuatu yang patut disyukuri. Juventus masih punya waktu untuk berbenah dan memperbaiki diri di musim yang masih panjanhg ini.
Merana atau menderita adalah bagian dari perjalanan. Semoga saja para Juventini bisa tetap kuat dan setia pada proses di masa-masa sulit ini. Roda memang sudah sewajarnya terus berputar bukan?