Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat adalah legenda bulutangkis Indonesia bergelimang prestasi saat masih aktif bermain. Berbagai gelar bergengsi berhasil direbutnya, termasuk medalli emas Olimpiade Athena 2004. Senjata khas andalannya yang sulit ditandingi lawan-lawannya adalah pukulan backhand yang mematikan.
Pukulan backhand Taufik Hidayat belum ada duanya hingga saat ini. Banyak lawan-lawan Taufik yang tak berdaya ketika menghadapi senjata mematikan Traufik tersebut.
Selain itu, Taufik Hidayat berwajah tampan. Dia memenuhi semua syarat untuk menjadi idola bulutangkis pada zamannya.
Sejumlah bulutangkis dunia tumbuh di era kejayaan Taufik Hidayat. Tak heran, mereka menjadikan Taufik sebagai panutan dalam berkarier. Tak sedikit yang juga berusaha meniru gaya permainan pria asal Pangalengan, Jawa Barat tersebut.
Selain diidolakan beberapa pebulutangkis Tanah Air, Taufik Indonesia ternyata juga disukai oleh beberapa pemain dari berbagai negara. Mereka mayoritas mengaku mengidolakan Taufik Hidayat sejak kecil.
Tunggal putra India, Prannoy H.S., dalam beberapa kesempatan mengaku mengidolakan legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat. Dia bahkan dengan tekun belajar meniru pukulan backhand mematikan ala Taufik.
Prannoy juga beruntung pernah menghadapi pemain Indonesia tersebut pada ajang India Terbuka Super Series pada 2013. Saat itu, Prannoy menang 26-24, 21-9.
“Sebuah impian bisa bermain melawan dia. Ini lebih dari sebuah kemenangan. Saya lebih memikirkan tentang datang dan bermain melawannya di sini. Dia pemain yang sangat mewah. Kami melihat begitu banyak pukulan-pukulan yang dilakukannya,” ujar Prannoy setelah India Terbuka pada 2013, seperti dilansir Asia.Eurosport.
“Tentu saja pada masa kecil, setiap orang ingin meniru idola mereka. Saya mencobanya berulang kali. Saya pemain profesional sekarang dan punya gaya pukulan sendiri. Tapi, jika Anda memperhatikan saya punya backhand kuat dan saya belajar dari melihatnya,” imbuh Prannoy.
Pebulutangkis Jepang, Aya Ohori, ternyata juga mengidolakan Taufik Hifayat. Pebulutangkis berparas cantik tersebut adalah anggota timnas utama Jepang. Dia juga memperkuat Jepang dalam merebut medali emas beregu putri Asian Games 2018.
Ungkapan kekaguman Ohori terhadap Taufik Hidayat dilontarkannya saat perhelatan Jepang Terbuka 2018.
“Saya mengidolakan Taufik Hidayat. Dulu setiap Taufik tanding ke Jepang, saya pasti datang untuk menonton dia bertanding. Karena seringnya melihat pertandingan Taufik, ini menjadi salah satu hal yang mendorong saya untuk jadi atlet bulutangkis,” kata Aya kepada situs PBSI.
Tunggal putri India, Saine Nehwal juga menjadi salah satu pebulutangkis asing yang menjadikan Taufik Hidayat sebagai anutan. Saina mengaku mengidolakan Taufik sejak masih bocah, tepatnya ketika berusia 10 tahun.
“Dia (Taufik Hidayat) adalah pemain favorit saya. Saya suka Taufik karena memiliki pukulan-pukulan yang bagus,” kata Saina Nehwal.
Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, mengakui Taufik Hidayat merupakan satu dari beberapa pebulutangkis yang jadi anutannya. Pengakuan itu dilontarkan Antosen setelah menjuarai Indonesia Masters 2019.
Antonsen mengakui keberhasilannya menjuarai Indonesia Masters 2019 karena terinspirasi gaya permainan legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat. Selain itu, dia juga banyak belajar dari pebulutangkis top dunia lainnya.
“Ketika kecil, saya sering menyaksikan permainan Lin Dan, Le Chong Wei, Taufik Hidayat, dan Peter Gade. Saya sering menonton mereka,” kata Antonsen kepada wartawan, pada Januari 2019.
Keempat nama di atas memang menjadi pemain-pemain yang merajai nomor tunggal putra pada masa lalu. Gelar juara turnamen bulutangkis di berbagai ajang dari nomor ganda putra biasanya hanya berputar pada keempat nama tersebut.
“Mereka memberi pengaruh besar untuk saya. Oleh sebab itu, saya berusaha belajar dari semua pemain tersebut. Terutama melihat teknik bermain mereka dan saya berusaha untuk mempelajarinya,” tegas pemain 21 tahun itu