Bos Ferrari, John Elkann, mengaku tim tidak bisa berharap untuk bisa lebih kompetitif di Formula 1 sebelum musim 2022. Hal ini didasari penampilan mobil SF1000 yang kurang memuaskan di awal musim 2020.
“Tahun ini kami tidak kompetitif karena kesalahan desain mobil. Kami memiliki serangkaian kelemahan struktural yang telah ada selama beberapa waktu dalam aerodinamika dan dinamika kendaraan.” kata Elkann.
“Kami juga kehilangan tenaga mesin. Kenyataannya adalah bahwa mobil kami tidak kompetitif. Anda melihatnya di lintasan dan Anda akan melihatnya lagi.” tambah Elkann.
Di pembuka musim ini, Ferrari sebenarnya tampil cukup mengesankan di GP Austria bersama Charles Leclerc. Akan tetapi, di seri kedua dan ketiga, Ferrari gagal menempatkan pembalap mereka di podium.
Meski demikian, Elkann mengaku tim akan bekerja keras untuk melakukan update mobil SF1000 di bawah kendali kepala tim, Mattia Binotto.
“Hari ini kita meletakkan dasar untuk menjadi kompetitif dan kembali ke kemenangan ketika peraturan berubah pada 2022. Saya yakin akan hal itu. Binotto memiliki karakteristik dan keterampilan untuk memulai siklus kemenangan baru.” kata Elkann.
Ferrari sangat terlihat menurun jika dibandingkan dengan era Jean Todt dan Michael Schumacher pada awal 2000-an. Sejak itu, Ferrari menjadi tim disegani dengan gelar juara lima kali berturut-turut.
“Sebuah jalan panjang menunggu kita. Ketika Todt memulai siklus bersejarah itu (lima gelar berturut-turut) pada tahun 2000, kami datang dari puasa yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun, dari tahun 1979.” kata Elkann.
“Butuh waktu, dari ketika dia tiba pada tahun 1993 hingga ketika dia membawa Ferrari kembali ke kemenangan. Maka, yang penting adalah bekerja di dalam dan di luar lintasan, membawa kohesi dan stabilitas, membangun Ferrari yang kita inginkan selangkah demi selangkah.” tambah Elkann.
Ferrari berada di urutan kelima dalam kejuaraan konstruktor setelah tiga seri balapan, di mana posisi kedua dihuni oleh Leclerc dalam balapan pembuka musim ini.
Ketika ditanya mengenai kontrak Vettel, Elkann menegaskan keputusan Ferrari sudah bulat untuk menggantikan pembalap asal Jerman tersebut dengan pembalap McLaren, Carlos Sainz.
“Dalam 10 tahun terakhir kami memiliki juara seperti (Fernando) Alonso dan Vettel, yang telah menjadi juara dunia. Tetapi tidak diragukan lagi lebih sulit untuk membangun kembali sebuah siklus dan meminta kesabaran kepada mereka yang telah menang dibandingkan dengan mereka yang memiliki masa depan di depan mereka.” kata Elkann.
“Kami meletakkan fondasi untuk membangun sesuatu yang penting dan abadi, dan kontrak yang kami tandatangani dengan Charles membuktikannya, lima tahun, tidak pernah terlalu lama dalam sejarah Ferrari.” tambah Elkann.