Jika ada teman kalian yang berani memprediksi di awal tahun 2021 bahwa Chelsea berkemungkinan meraih dua gelar di akhir musim 2020/2021 maka saya rasa teman kalian ini adalah pendukung Chelsea yang sudah stress. Jika ada yang memprediksi bahwa salah satu gelar yang mereka perebutkan adalah gelar Liga Champions maka saya rasa saya akan mengira bahwa orang ini baru saja mabuk berat atau mengkonsumsi benda terlarang.
Faktanya, 4 bulan setelah kedatangannya, Tuchel berhasil membuktikan prediksi ngawur di atas. Dengan luar biasa Chelsea berhasil mendikte Real Madrid dalam 2 laga semifinal Liga Champions UEFA. Meski memang Madrid bermain buruk, hal tersebut juga terjadi akibat dari gaya permainan Chelsea yang membuat Madrid serta Zidane mati kutu dan tak mampu berbuat banyak. Jika bukan karena Courtois yang tampil cukup baik, mungkin saja Chelsea akan menang dengan selisih lebih dari 3 gol. Meski demikian, kemenangan 2-0 di Stamford Bridge dini hari tadi (WIB) sudah cukup untuk menghasilkan laga all England final antara Manchester City dan Chelsea 29 Mei 2021 mendatang.
Ini adalah kali pertama Chelsea kembali ke partai puncak setelah terakhir kali berhasil mengejutkan dunia dengan meraih kemenangan di kandang Bayern Muenchen pada laga final tahun 2012 lalu. Kali ini, Chelsea tak lolos hanya bermodalkan keberuntungan. Para pendukung Manchester City juga mungkin lebih percaya diri andai Real Madrid yang melaju ke babak final. Chelsea memang begitu apik setelah pergantian pelatih yang mereka lakukan. Tuchel menjadi pelatih pertama yang melaju ke babak final 2 tahun beruntun dengan tim yang berbeda. Ini jadi bukti bagaimana Tuchel punya kapabilitas untuk meracik dan mengeluarkan potensi terbaik dari sebuah tim. Kita tahu benar bagaimana Lampard begitu kerepotan mengeluarkan permainan terbaik Chelsea di masa-masa kepelatihannya.
Tuchel berujar bahwa Chelsea akan datang ke laga final untuk menjadi pemenang. Meski dianggap sebagai underdog, Chelsea punya modal mengalahkan Manchester City di babak semifinal Piala FA musim ini. Semenjak momen tersebut, Chelsea terus melaju kencang karena kepercayaan diri yang didapatkan hasil kemenangan menghadapi salah satu tim yang dianggap sebagai tim terbaik dunia saat ini. Jika tak ada badai cedera yang menerpa, Chelsea bisa turun dengan permainan terbaik mereka yang mungkin saja bisa sangat merepotkan Manchester City untuk meraih gelar Eropa perdana yang mereka idamkan.
Jadi, apakah hasil ini adalah sebuah kejutan bagi para penikmat sepakbola? Bisa saja. Namun melihat progres dan gaya bermain Chelsea selama ini, keberhasilan mereka tak serta merta berdasar pada lucky punch semata. Laga final ini pun dirasa ideal jika melihat cara bermain dan kondisi terkini kedua tim.
Saya rasa yang akan lebih mengejutkan adalah jika Real Madrid bisa menang di laga semifinal kemarin dan tak dipermalukan oleh Manchester City di laga final. Itu baru kejutan. Chelsea nampak akan memberikan perlawanan sengit bagi City dan semoga saja laga final kedua tim asal Inggris ini tak mengecewakan layaknya laga-laga final antar tim satu negara di tahun-tahun sebelumnya.
Semangat kan pendukung Chelsea? Pasti semangat dong.