Menjelang akhir tahun biasanya hari raya natal menjadi momen di mana banyak keajaiban terjadi. Tahun 2019 ini, para penggemar Liga Primer Inggris mendapatkan kado natal mereka lebih cepat dari biasanya. Jose Mourinho kembali melatih dan akan meramaikan peta persaingan Liga Primer bersama Tottenham Hotspurs. Gila.
Jika ada orang yang berkata pada saya kemarin bahwa Mou akan menggantikan Pochettino sebagai pelatih Spurs keesokan harinya maka saya akan meragukan tingkat kewarasan dan pengetahuan sepakbola orang tersebut. Gila. Mana mungkin. Mustahil.
Kenyataannya, hal tersebut benar terjadi.
Setelah melalui 5 tahun penuh proses bersama Spurs, Pochettino harus rela didepak Daniel Levy berkat kemerosotan prestasi Spurs di ajang domestik musim ini. Poch dan Spurs hanya mampu duduk di peringkat 14 sementara Liga Primer musim ini hingga memasuki pekan ke-12. Hal ini tentu jauh dari harapan Levy yang seharusnya boleh lebih optimis setelah pencapaian Spurs musim lalu terutama di ajang Liga Champions. Bersama Poch, Spurs selalu masuk jajaran 4 besar Liga. Bahkan mereka beberapa kali kerap bersaing dalam pemburuan gelar hingga pekan – pekan terakhir liga. Sayangnya, kebijakan transfer yang kurang sejalan dengan Levy mengakibatkan hubungan keduanya merenggang hingga berujung penampilan buruk dan diakhiri dengan pemecatan Poch secara mendadak.
Tanpa berlama – lama, Jose Mourinho terpilih sebagai pelatih baru Spurs yang dikontrak hingga musim 2022/2023. Setelah mengaku sempat menolak beberapa tawaran melatih klub lain, Mou yang selama tak melatih aktif menjadi seorang komentator dan pengamat kini siap memanaskan suhu Liga Primer yang sempat dingin karena performa Liverpool yang tengah melaju kencang seorang diri. Pelantikan Mou ini disambut gegap gempita seluruh penikmat sepakbola dunia. Pernahkan Anda bayangkan sosok Mou yang melatih Spurs? Sebuah tim medioker yang mungkin sudah lupa rasanya mengangkat sebuah trofi? Ini sungguh gila.
Para pemain Spurs bisa jadi akan mengalami salah satu periode terbaik dalam karir mereka andai Mou bisa mengulang magisnya seperti kala melatih tim – timnya terdahulu. Mourinho adalah jaminan gelar. Ia adalah the special one. Dan jika kini Ia tak lagi spesial, Ia bisa berubah menjadi the happy one. Kebahagiaan semu atau tidak tentu tak bisa kita ketahui sebelum melihat hasilnya dalam beberapa waktu ke depan.
Kini semua mata akan tertuju pada Mou dan Spurs. Dan saat Spurs mulai membenahi kerusakan dalam tubuh mereka, tim rival mereka yang juga semenjana tersebut masih saja berkelut dengan penyakit lama yang begitu – begitu saja.
Arsenal memang bapuk. Bisa – bisa kedatangan Mou bikin Arsenal tak lagi bisa bicara banyak di laga North London Derby.
Sialan. Kado natal ini ternyata tidak menyenangkan bagi para pendukung Arsenal.