Pembalap Mercedes Lewis Hamilton mengaku dirinya menderita Covid-19 dalam waktu lama, setelah menderita pusing dan kelelahan di Grand Prix Hungaria, Minggu (1/8/21) malam.
“Semuanya menjadi sedikit buram di podium. Saya telah berjuang sepanjang tahun, sungguh, dengan tetap sehat setelah apa yang terjadi pada akhir tahun lalu.” kata Hamilton.
Hamilton dinyatakan positif Covid-19 dan terpaksa melewatkan Grand Prix Sakhir kedua pada bulan Desember 2020.
Pembalap Inggris itu kembali tampil pada balapan terakhir di Abu Dhabi pada 13 Desember, di mana ia finis ketiga setelah dites negatif tetapi dilaporkan merasakan efek samping dari Covid-19.
“Saya belum berbicara dengan siapa pun secara khusus tentang itu, tetapi saya pikir itu masih ada,” kata Hamilton.
“Saya ingat ketika saya memilikinya, pelatihan sudah berbeda sejak itu, tingkat kelelahan yang Anda dapatkan, itu berbeda.
“Siapa yang tahu apa itu hari ini, mungkin hidrasinya, saya tidak tahu. Tapi saya pasti tidak punya pengalaman itu. Saya memiliki sesuatu yang serupa di Silverstone tetapi jauh lebih buruk,” tambah Hamilton.
Hamilton yang punya rekor 8 kemenangan di GP Hongaria gagal menjadi juara. Ia cuma finis di posisi ke-3. Kendati demikian, kredit tinggi tetap layak dialamatkan kepada juara dunia tujuh kali seiring comeback hebat yang ia buat.
Hamilton kini meninggalkan rivalnya Max Verstappen 8 poin di klasemen sementara F1. Begitupun pada klasemen konstruktor, Mercedes kini meninggalkan Red Bull 12 poin dari sebelumnya 10 poin.
Sementara itu, rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas, akan mendapat penalti lima grid pada balapan Formula Satu berikutnya di Belgia setelah pembalap Finlandia itu menyebabkan kecelakaan pada lap pembukaan GP Hungaria.
Perlombaan dihentikan setelah Bottas mengerem terlambat dan menabrak bagian belakang mobil McLaren Lando Norris, yang kemudian menabra mobil Red Bull, Max Verstappen, dan merusak balapan untuk keduanya.
GP Hungaria merupakan seri terakhir sebelum jeda paruh musim berlangsung. Balapan berikutnya akan berlangsung di Belgia pada 29 Agustus.