Manchester United dan segenap pendukung mereka di seluruh dunia nampak akan menjalani satu minggu yang kurang menyenangkan. Berbekal performa hebat selepas Piala Dunia 2022 dan kemenangan di ajang Piala Carabao pekan lalu, United yang datang ke Anfield untuk menjalani laga besar menghadapi musuh bebuyutan mereka nyatanya malah hancur dan menanggung malu yang cukup besar di akhir laga.
Tanpa disangka, Liverpool berhasil mencukur habis Manchester United dengan skor 7-0! Meski bukan tanpa peluang, Manchester United bermain seperti tim yang tak memiliki hasrat bertarung. Entah karena faktor kelelahan ataupun bukan, seharusnya laga sebesar ini bisa memantik semangat para pemain dari kedua kubu. Apalagi, Liverpool sendiri tak sedang berada dalam kondisi terbaik mereka.
Kenyataannya, Liverpool bermain sebagaimana mestinya dan United tidak. Masing-masing dari Gakpo, Darwin Nunez, dan Salah mencetak 2 gol sebelum Firmino mencetak gol terakhirnya ke gawang Manchester United. Ini menjadi catatan manis tersendiri bagi pemain asal Brazil tersebut yang memutuskan untuk meninggalkan Liverpool di akhir musim.
Varane, Shaw, Dalot, dan Lisandro Martinez yang selama ini tampil solid seakan terlihat bagaikan para pemain amatir di laga ini. Casemiro serta Marcus Rashford yang tengah panas juga tak berkutik meski mereka sempat mendapatkan peluang emas bahkan gol yang dianulir karena offside. Bruno Fernandes tertangkap kamera hanya bisa menunjuk sekitarnya dan dianggap kurang pantas bersikap demikian saat memakai lingkar ban kapten di tangannya.
Erik Ten Haag sendiri mengaku tak paham akan apa yang terjadi di babak kedua. Ia seakan melihat sebuah tim yang berbeda dari tim yang selama ini Ia latih. Memang sedikit tidak masuk akal jika kita melihat bagaimana sebelum laga ini pendukung United begitu percaya diri mampu meramaikan persaingan gelar yang selama beberapa bulan terakhir hanya diramaikan oleh Arsenal serta Manchester City.
Liverpool kini kembali bersaing untuk memperebutkan posisi masuk otomatis ke ajang Liga Champions. United sendiri seharusnya fokus pada hal tersebut sebelum terlalu sesumbar hanya karena memenangkan Piala Carabao yang sebenarnya juga tak bisa jadi patokan kebangkitan tim asuhan Ten Haag ini. United belum bisa dibilang teruji betul karena hasil-hasil positif selama beberapa bulan terakhir bisa saja sirna andai di laga berikutnya mereka tak bisa bangkit dari keterpurukan usai hancur di Anfield.
Skor memalukan yang menjadi rekor kekalahan terbesar dalam laga di antara kedua klub ini nampak menjatuhkan United kembali ke bumi. Tak ada alasan untuk mentolerir kekalahan seperti apa yang mereka alami. Kalah itu biasa namun konteks atau cara tim tersebut kalah harus menjadi bahan instropeksi besar bagi Ten Haag yang perlu kembali membangun ulang semangat para pemainnya di ruang ganti.
Mari kita saksikan apakah kedua klub akan mendapatkan momentum mereka masing-masing usai laga ini. Jika peruntungan mereka berbalik, maka pendukung United harus bersiap akan minggu-minggu berat selanjutnya hingga bulan Mei mendatang.