Pilihan kerap membuat banyak orang terjebak akan kesulitan untuk mengambil keputusan akhir. Pilihan juga sering menimbulkan dilema ataupun konflik hingga mengundang perdebatan dari banyak pihak. Pro dan kontra akan menjadi santapan empuk bagi sang pengambil keputusan apapun hasil akhirnya. Disini kita bisa menyimpulkan bahwa pilihan adalah esensi yang tidak bisa kita pisahkan dalam kehidupan kita di setiap harinya. Skala kecil maupun besar, sebuah pilihan akan mengantarkan kita kepada sebuah hasil yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Dan sebagaimana mestinya, pelatih Tottenham Hotspurs, Mauricio Pochettino harus siap menentukan pilihannya dalam meracik formasi terbaik bagi Spurs untuk mengarungi derasnya persaingan Premier League musim 2016/2017. Banyak pihak menilai Pochettino melakukan pembelian cermat saat memboyong top skor Eredivise musim lalu Vincent Janssen ke White Hart Lane. Pemain berusia 22 tahun asal Belanda ini digadang-gadang akan menjadi andalan baru dan menjadi tandem top skor Premier League tahun lalu, Harry Kane.
Kedatangan Janssen memang diproyeksikan Pochettino untuk mengurangi ketergantungan Spurs terhadap kinerja seorang Harry Kane. Hadirnya top skor dari dua liga berbeda jelas akan menambah daya gedor Spurs pada musim mendatang. Tipe permainan mereka yang tipikal juga dinilai akan memudahkan Pochettino untuk memadukan mereka dalam memimpin serangan Spurs musim depan.
Namun, kebiasaan Pochettino untuk menempatkan striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1 menimbulkan sebuah dilema dalam kesiapannya menduetkan Kane serta Janssen. Spurs yang pada musim lalu memiliki sosok tajam di lini tengah seperti Christian Eriksen dan Dele Alli dinilai mampu memanfaatkan kedatangan Janssen untuk mengkreasi lebih banyak peluang dan tentunya jumlah gol yang dicetak.
Banyak yang beranggapan bahwa Spurs harus tetap konsisten dengan formasi andalan mereka musim lalu. Spurs dinilai masih mampu mencetak banyak gol dengan sokongan lini kedua mereka yang memang cukup mengerikan. Erik Lamela dan Son Heung Min juga mampu tampil luar biasa dalam kondisi terbaik mereka. Belum lagi kedua wing back mereka, Danny Rose dan Kyle Walker yang juga siap membantu penyerangan dari sisi luar lapangan.
Pochettino jelas ingin mempertahankan pemain dan formasi terbaik mereka, namun membangkucadangkan salah seorang dari Kane, Janssen, Eriksen, ataupun Alli akan menjadi sebuah dosa yang bisa berakibat fatal bagi Spurs. Dan perlu dicatat, Pochettino belum mempersembahkan gelar apapun bagi Spurs musim lalu. Pochettino wajib melakukan sebuah terobosan yang lebih berarti seperti kala ia mempromosikan Dele Alli ke tim utama Spurs musim lalu. Kita tahu pada akhirnya Alli menjadi pemain muda terbaik liga Inggris musim lalu dan merupakan salah satu hot demand bagi klub-klub besar Eropa.
Jika bermain bagus dan hanya menjadi pesaing dalam pemburuan titel juara belum cukup memuaskan bagi Pochettino, maka keputusannya untuk memaksimalkan peran Kane dan Janssen akan menjadi kunci keberhasilan Spurs pada musim 2016/2017 mendatang.