Tanpa perlu kita ragukan, Sergio Ramos masih menjadi satu dari sedikit pemain belakang terbaik dunia di usianya yang sudah menginjak 34 tahun. Hal tersebutlah yang kini menjadi halangan baginya untuk bisa ikhlas menerima pemotongan gaji dalam klausal perpanjangan kontraknya di Real Madrid yang akan berakhir musim panas tahun ini.
Lebih dari 650 pertandingan sudah Ramos lewati bersama Madrid dan sumbangsih 100 gol serta 22 medali juara sudah Ramos persembahkan selama 16 tahun lamanya. Begitu banyak kenangan serta momen-momen ajaib yang Ramos hasilkan selama masa baktinya di klub ibukota Spanyol tersebut. Tak bisa kita pungkiri juga bahwa pengaruh Ramos begitu besar menyaingi pengaruh Iker Casillas hingga Cristiano Ronaldo semasa mereka aktif membela Los Blancos.
Merebaknya virus COVID-19 memang memaksa seluruh klub untuk melakukan penghematan. Tak adanya penonton yang datang langsung ke stadion hingga beberapa pengeluaran yang masih harus wajib dibayarkan memaksa klub sebesar Real Madrid pun wajib berhemat. Dan inilah yang memberatkan Ramos perihal pemotongan gajinya nanti. Ia merasa bahwa setidaknya Ia layak mendapat bayaran yang sama atau hengkang ke klub lain akan jadi opsi lain baginya. Meski sulit dibayangkan, kepindahan Ramos sangat mungkin terjadi mengingat Ramos masih ingin bermain di level tertinggi dengan bayaran terbaik melihat performanya yang memang masih sangat baik hingga saat ini.
Ramos diisukan menjalin komunikasi dengan Paris Saint German serta Manchester United. Meski masih sebatas rumor, Ramos tak menampik isu tersebut. Ia ingin memanfaatkan sisa karirnya dengan tim dan bayaran terbaik yang Ia rasa pantas.
Jadi, haruskah Ramos bersabar di Real Madrid atau mencoba peruntungannya di tempat lain? Pilihan kedua tentu menjadi opsi yang lebih menarik melihat karir Ramos yang seharusnya akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat.