Dele Alli menambah panjang rentetan pemain muda potensial yang dicap gagal memenuhi ekspektasi di usia matangnya sebagai seorang pesepakbola profesional. Semenjak melejit bak meteor di musim 2015/2016, sinar Alli mulai meredup seiring hengkangnya pelatih yang mengorbitkannya, Mauricio Pochettino. Semenjak tahun 2019, pelatih seperti Mourinho, Nuno, hingga Conte nampak tak menaruh banyak kepercayaan pada pemuda asal Inggris berusia 25 tahun tersebut.
Di musim 2015/2016 dan 2016/2017, Alli serta Harry Kane adalah salah satu duo yang cukup disegani di panggung Liga Primer. Bagaimana tidak, di usianya yang baru menginjak angka 19 tahun Alli mencetak total 28 gol dan 16 assist dari 70 laga yang Ia lakoni selama 2 musim. Kecepatan, kelihaiannya dalam mengontrol bola, hingga penyelesaian akhir yang matang untuk anak seusianya membuat Alli jadi tumpuan harapan tim nasioanl Inggris serta Spurs di masa depan.
Namun, di tahun 2022, Alli menyerah untuk melakukan pembuktian di klub yang membesarkan namanya. Ia mengambil kesempatan sempurna untuk membalikkan kembali alur karirnya ke jalan yang benar bersama salah satu legenda tim nasional Inggris dan salah satu pemain terbaik di generasi modern Liga Primer yakni Frank Lampard. Bersama Everton, Alli akan berduet bersama Van de Beek yang juga mengharapkan hal serupa. Lampard sendiri adalah sosok pelatih yang tengah panas untuk membuktikan kapabilitasnya melatih di level tertinggi.
Jika bisa menemukan performa terbaiknya, Alli masih punya waktu untuk kembali bermain di tim elit Inggris maupun bagian lain negara Eropa. Masih berusia 25 tahun, Alli hanya butuh disiplin serta kerja keras untuk bisa kembali meyakinkan banyak orang akan potensinya yang mulai dilupakan.
Dan kepercayaan tersebut baru bisa didapat dengan menit bermain yang cukup buah dari kesempatan yang diberikan Lampard serta Everton di sisa musim 2021/2022 kali ini.
Siap kembali ke jalan yang benar Dele Alli?