Ketakutan City Yang Menghancurkan Diri Sendiri - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Ketakutan City Yang Menghancurkan Diri Sendiri

Anfield memang pantas disebut sebagai salah satu lapangan sepakbola dengan atmosfir paling mengintimidasi yang pernah ada. Pertandingan dini hari tadi (WIB) kembali mempertontonkan kita bagaimana suasana Anfield membantu Liverpool mendulang hasil luar biasa kala menghancurkan Manchester City 3 gol tanpa balas. Mobilitas serta agresifitas pemain Liverpool membuahkan hasil manis yang memaksa City untuk mendulang misi berat di Etihad pekan depan.

3 gol Liverpool hanya terjadi dalam rentang waktu 19 menit di babak pertama. Meski sempat menguasai pertandingan di 10 menit awal pertandingan, Pep Guardiola yang mengorbankan kecepatan serta efektifitas Raheem Sterling memilih untuk memainkan Ilkay Gundogan guna merapatkan permainan di lini tengah. Sayangnya strategi tersebut berbuah tak seperti yang diharapkan. Laporte yang kembali dimainkan di posisi sayap kiri untuk menjaga Mohamed Salah pun kerap panik dan salah dalam mengambil keputusan. Gol pertama dan ketiga Liverpool terjadi setelah Laporte kececeran menghadapi kecepatan salah dan Alexandre Arnold di sisi sayap kanan.

Sayap kiri Liverpool pun memberikan mimpi buruk melalui permainan Sadio Mane. Gol kedua tercipta akibat tidak adanya koordinasi baik di barisan pertahanan City. Mane yang melesat di sisi kiri membuka ruang bagi Milner dan Oxlade Chamberlain hingga terciptalah gol tendangan geledek Ox ke gawang Ederson.

Di babak ke-2 City memasukkan Sterling menggantikan Gundogan untuk menambah daya serang dan mencuri gol tandang sebagai bekal di leg ke-2. Sayangnya, seluruh punggawa Liverpool bermain begitu rapi dan penuh determinasi. Leroy Sane tidak berkutik menghadapi Alexander Arnold yang tampil impresif. Sterling pun tak banyak melakukan pergerakan berarti akibat pertahanan yang sangat seimbang dari Andy Robertson. Masuknya Alberto Moreno di akhir pertandingan pun membantu Robertson untuk mempertahankan wilayah sayap kiri pertahanan Liverpool. James Milner serta Henderson tampil disiplin meskipun nama yang disebut terakhir harus menepi di leg ke-2 akibat akumulasi kartu kuning.

Meskipun menguasai 66% penguasaan bola City tidak mencatatkan satupun tembakan tepat sasaran pada pertandingan ini. 11 tembakan yang dilepas ke gawang Liverpool tidak membahayakan gawang Karius dan membawa Liverpool selangkah lebih dekat ke babak semifinal.

Kini City mempunyai misi yang amat berat meskipun tidak mustahil bagi tim sekaliber City untuk menjungkirbalikkan defisit 3 gol di kandang mereka pekan depan. Namun satu yang bisa kita petik dari pertandingan ini, Pep terlalu bermain hati-hati dan nampak takut mengeksplor pertahanan Liverpool yang sebenarnya tidak begitu baik. Keenggannan Pep untuk bermain terbuka malah membuat Liverpool, yang seperti biasa bermain terus menyerang dan agresif, mengambil alih inisiatif kendali permainan dan beruntungnya mereka mencetak 3 gol cepat di babak pertama. Andai berani bermain dengan intensitas yang sama seperti Liverpool, bisa saja hasilnya akan berbeda. Setidaknya mungkin mereka akan mendapatkan gol tandang di Anfield.

Keberanian Klopp berbuah manis mengalahkan ketakutan Pep Guardiola. Dan jika ada yang harus disalahkan dari kekalahan ini, maka mungkin ketakutan tersebut adalah sasaran yang tepat untuk dijadikan kambing hitam gagalnya City bersinar terang di ajang Liga Champions musim ini.

Setidaknya City bisa mengembalikan kepercayaan diri mereka andai berhasil mengunci gelar juara Liga Primer usai mengalahkan Manchester United akhir pekan nanti.

Pertandingan belum berakhir Liverpool. Waspadalah.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.