Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berhasil meraih penghargaan Indonesian Sport Awards untuk kategori pasangan putra terbaik.
Kevin/Marcus menunjukkan dominasi terhadap peserta lainnya yaitu Gilang Ramadhan dan Danangsyah Yudhistira (voli pantai), Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian, dan Yola Primadona Jampil dan Hendi (pencak silat).
Kevin/Marcus tampil fenomenal pada tahun ini. Mereka menjadi raja seri turnamen BWF. Selain itu, Kevin/Marcus juga menjadi pemenang medali emas Asian Games 2018 pada saat Indonesia jadi tuan rumah.
“Puji Tuhan atas penghargaan ini. Terima kasih untuk Transmedia, PBSI, dan semua orang yang telah mendukung kita,” ucap Kevin saat menerima penghargaan.
“Terima kasih kepada Tuhan telah memberikan banyak berkat tahun ini. Terima kasih kepada Transmedia yang telah menyelenggarakan acara ini, terima kasih kepada Kemenpora yang sudah mendukung kami. Semoga olahraga Indonesia lebih maju dan sukses di masa depan,” tutur Marcus menambahkan.
Pada tahun ini, Kevin/Marcus telah berhasil meraih sembilan gelar juara dan 10 kali masuk final. Kevin/Marcus jadi juara di Indonesia Masters, India Terbuka, All England, Indonesia Terbuka, Asian Games, Jepang Terbuka, Denmark Terbuka, China Terbuka, dan Hong Kong Terbuka.
Kevin/Marcus masih punya kesempatan untuk menambah koleksi gelar mereka menjadi 10 pada tahun ini karena mereka masih akan tampil di BWF World Tour Finals pada Desember mendatang.
Berdasarkan perhitungan pemeringkatan tersebut, bakal ada enam wakil dari Indonesia yang akan berlaga di turnamen bergengsi itu.
Keenam wakil tersebut adalah Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran).
“Tentunya kami senang akhirnya bisa lolos ke World Tour Final. Apalagi ditentukan di akhir-akhir, saingannya pun banyak, semua pemain-pemain bagus, termasuk dari Indonesia juga. Semoga kami bisa mendapat hasil yang terbaik di world tour final,” kata Ahsan.
Badan Badminton Dunia (BWF) awalnya memasukkan Korea Masters 2018 sebagai salah satu rangkaian menuju BWF World Tour Finals 2018. Namun, BWF membatalkannya.
“Korea Masters memang tidak masuk hitungan poin menuju world tour final, karena menurut BWF, waktunya terlalu mepet untuk penghitungan poin dan persiapan turnamennya.”
“Jadi, turnamen Syed Modi International Badminton Championship 2018 merupakan tempat pengumpulan poin terakhir,” ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan International PP PBSI.
Sumber foto: tribunnews.com