Kedatangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ke arena Istora Gelora Bung Karno diiringi lagu ‘Bagimu Negeri’, tempat yang baru saja dijajah oleh pebulutangkis dari belahan dunia lainnya.
Duel Kevin/Marcus lawan Ahsan/Hendra dalam All Indonesian Final di nomor ganda putra Blibli Indonesia Open 2019, Minggu (21/7), memang jadi penutup yang pantas untuk laga final.
Kevin/Marcus adalah perwakilan generasi baru Indonesia yang bisa diandalkan. Sedangkan Ahsan/Hendra adalah perwujudan kehebatan dan konsistensi dari generasi veteran.
Duel Kevin/Marcus lawan Ahsan/Hendra menyuguhkan permainan yang menarik. Penonton di Istora pun terbelah. Mereka sulit menentukan arah dukungan.
Ketika ada dukungan untuk Kevin/Marcus, tak lama kemudian suara-suara untuk Ahsan/Hendra juga menggelegar. Pun begitu sebaliknya.
Meski ‘kurang menegangkan’ karena tak ada perasaan khawatir wakil Indonesia kalah, namun final ideal di turnamen level tinggi seperti ini adalah sebuah hal yang terus dirindukan.
Dengan All Indonesian Final, juara sudah pasti dalam genggaman. Pendukung badminton Indonesia hanya tinggal menanti siapa yang bakal naik di podium tertinggi.
Siapapun yang menang, maka pendukung badminton Indonesia dipastikan bakal bersorak senang.
Di laga final Indonesia Open kemarin, penonton sudah dibuat haru oleh kedatangan dua pasang ganda secara bersamaan diiringi lagu ‘Bagimu Negeri’. Ketika pertandingan berakhir, tepuk tangan terdengar dari tiap sudut Istora saat Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra berjabat tangan.
Pemandangan di podium pun terasa nikmat dan memikat.
Ahsan/Hendra dan Kevin/Marcus telah membuktikan status unggulan di atas kertas adalah sebuah hal yang pantas. Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra melewati laga-laga berat dalam perjuangan mewujudkan All Indonesian Final.
Ahsan/Hendra harus mengakui keunggulan Kevin/Marcus dengan skor 19-21 dan 16-21 di laga final Indonesia Open 2019. Meski mampu memberikan perlawanan ketat dalam perburuan poin, namun Ahsan/Hendra tidak bisa mendapatkan momentum untuk memimpin jauh meninggalkan Kevin/Marcus.
“Untuk pertandingan tadi, kami akui Kevin/Marcus ada di atas kami, kecepatan mereka ada di atas kami. Selamat buat Kevin/Marcus,” ucap Ahsan.
“Kami banyak membuat kesalahan karena adanya tekanan dari mereka,” kata Ahsan melanjutkan.
Keunggulan Kevin/Marcus dalam kecepatan juga diakui oleh Hendra. Kecepatan Kevin/Marcus membuat ganda putra nomor satu dunia yang dijuluki Minions itu sering unggul dalam adu stroke.
“Mereka lebih bagus, power lebih kencang, jadi memang tidak mudah,” ujar Hendra.
Duel Ahsan/Hendra lawan Kevin/Marcus sendiri ini merupakan All Indonesian Final kedua di antara mereka. Di final Indonesia Masters 2019, Kevin/Marcus juga mampu menaklukkan Ahsan/Hendra.
Sumber foto: sport.tempo.co