Pemain Pink Spiders Kim Yeon-koung kesal meski timnya mengalahkan IBK Altos 3-1 dalam lanjutan putaran keenam Liga Voli Korea, Selasa (5/3).
Yeon-koung yang dijuluki ratu voli Korea tidak senang dengan penampilan timnya. Pevoli berusia 36 tahun itu menilai penampilan Pink Spiders mengalami penurunan dalam laga yang juga membantu Red Sparks lolos ke babak playoff tersebut.
Bahkan, Yeon-koung melihat keberhasilannya jadi pencetak poin terbanyak di laga ini bukan suatu hal yang bagus.
“Tiap setnya tidak berjalan mudah karena pertemuan melawan IBK selalu sulit. Kami mencapai target dengan meraih tiga poin, tapi saya pikir performa kami naik dan turun,” ujarnya.
“Bukan hal bagus untuk satu pemain mencetak banyak poin, tetapi ketika kami bertemu IBK, penampilan kami secara keseluruhan turun,” ia melanjutkan.
Dari aspek individu, Yeon-koung bermain di atas rata-rata buat Pink Spiders. Sebanyak 36 poin dibukukannya untuk membantu Pink Spiders menang atas IBK.
Torehan itu membuat Yeon-koung jadi pencetak poin terbanyak di pertandingan ini. Ia unggul satu poin atas bintang IBK, Brittany Abercrombie yang mengoleksi 35 poin.
Terlepas dari kekesalan Yeon-koung, kemenangan ini membuat Pink Spiders berhak menempati puncak klasemen. Pink Spiders berhasil menggeser Hillstate turun ke posisi kedua walau sama-sama mengoleksi 73 poin.
Sementara IBK Altos dipastikan gagal melangkah ke playoff dan Red Sparks setidaknya bisa mengunci posisi empat besar dengan jarak poin yang memenuhi syarat melaju ke perebutan juara.
Keberhasilan Red Sparks melaju ke playoff liga voli Korea Selatan bertepatan dengan kedatangan Megawati Hangestri Pertiwi di tim asal kota Daejeon tersebut.
Ini merupakan kali pertama dalam tujuh tahun Red Sparks bisa melangkah ke playoff. Kali terakhir Red Sparks berlaga dalam laga playoff perebutan juara liga Korea adalah pada musim 2016/2017.
Pada saat itu Red Sparks yang masih bernama Daejon KGC terhenti di semifinal setelah kalah dari IBK Altos.
Selanjutnya pada musim 2017/2018, Red Sparks hanya menempati peringkat kelima di seri reguler. Bahkan setahun berselang, Red Sparks terpuruk ke peringkat keenam.
Red Sparks bangkit pada musim 2019/2020 dengan menempati peringkat keempat, namun tetap gagal melaju ke playoff yang dibatalkan terkait pandemi Covid-19.
Pada musim 2020/2021, Red Sparks kembali menempati peringkat kelima dan tak bisa meraih tiket playoff. Semusim kemudian lagi-lagi pandemi Covid menghentikan liga voli Korea. Ketika itu Red Sparks bisa menempati peringkat keempat.
Sementara pada musim lalu Red Sparks nyaris melangkah ke playoff. Red Sparks yang menempati peringkat keempat terpaut empat angka dari Hi Pass yang berada di peringkat ketiga.
Sumber foto : koreajoongangdaily.joins.com