Bermain di NBA, adalah mimpi bagi seluruh pemain bola basket. Bergelimangan uang, karir yang menanjak, serta menjadi terkenal adalah beberapa alasan mengapa dunia NBA begitu menarik. Namun realitanya, liga bola basket tertinggi di Amerika itu tidaklah seindah yang publik acap kali lihat. Jika tidak percaya, tanyakan saja kepada DeMar DeRozan. Pria berusia 28 tahun tersebut sedang mengalami sakit hati lantaran ia harus meninggalkan tim kesayangannya, Toronto Raptors dan bergabung dengan tim San Antonio Spurs. DeRozan jelas tidak mempunyai masalah dalam mengenakan seragam hitam-putih Spurs. Hanya saja ia sangat kecewa terhadap Raptors, tim yang sudah ia bela selama 9 tahun. Kisah cinta DeRozan memang dimulai sejak perhelatan NBA Draft 2009, dimana Raptors memilih dirinya diurutan ke 9.
Mulai saat itu, DeRozan tidak pernah mengecewakan Raptors. Ia bertumbuh menjadi seorang bintang. Segudang prestasi telah diraihnya, mulai dari mendapatkan medali emas Olimpiade 2016 sampai terpilih untuk berlaga di pertandingan All-Star pada tahun 2014, 2016, 2017, dan 2018. Ia juga turut mencatatkan namanya dalam buku sejarah Raptors sebagai pencetak poin terbanyak (13.296), menit bermain terbanyak (22.986), serta pertandingan terbanyak (675).
Kendati berasal dari wilayah Los Angeles, DeRozan nyatanya tidak tergoda sama sekali untuk membela Los Angeles Lakers, tim favoritnya semasa kecil. Bahkan kala Lakers membujuknya pada pertengahan tahun 2016, shooting guard handal tersebut tidak bergeming. Ia segera memperpanjang kontraknya selama 5 tahun kedepan dengan nilai 139 juta dolar. Di musim yang sama pula, DeRozan langsung membayar lunas kepercayaan Raptors lewat torehan rata-rata 27.3 poin, 5.2 rebounds, 3.9 assists, dan 1.1 steal.
Komitmen, dedikasi, serta pengorbanan DeRozan memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ia amat mencintai kota Toronto, sebagaimana terlihat di unggahan akun Instagram-nya. Akan tetapi, Raptors tampaknya lebih menginginkan Kawhi Leonard. Yang kian menyakitkan adalah, DeRozan sebetulnya sudah dijanjikan oleh Masai Ujiri, presiden dari Raptors, bahwa ia tidak bakal di trade pada musim panas ini.
Kisah cinta DeRozan pun berakhir, dengan menyakitkan.