Jose Mourinho tanpa ragu mengomentari duel akbar lainnya di Euro 2020 (Euro 2021), yakni Inggris vs Jerman. Pelatih berjuluk The Special One itu, mengibaratkannya sebagai duel semifinal karena pemenang bakal mulus menuju ke final.
Mourinho sendiri meyakini bahwa kedua tim sama-sama punya kualitas untuk mencapai babak final seandainya salah satu dari mereka keluar sebagai pemenang di laga nanti.
“Bagi saya, Inggris vs Jerman bukanlah laga 16 besar, ini adalah semifinal. Siapapun yang menang, saya tak melihat mereka bisa gagal dalam perjalanan menuju final,” ujar Mourinho dalam tulisan di The Sun, dikutip dari Express.
Mourinho menilai negara-negara lain di blok tempat Inggris dan Jerman berada tidak memiliki level yang bisa menyulitkan kedua negara tersebut.
“Memenangkan laga ini dan kemudian tim tersebut bakal berhadapan dengan Swedia atau Ukraina di perempat final, lalu Republik Ceko atau Denmark di semifinal,” tambahnya.
“Tentu tetap harus ada rasa hormat pada tim-tim lain yang bertahan namun bagi tim besar macam Inggris atau Jerman, laga nanti layaknya semifinal. Menang dan mereka bisa terus melaju karena jalur yang lebih kuat ada di sisi lain drawing,” ucap Mourinho.
Selain itu, Mourinho juga memuji pendekatan Gareth Southgate yang tidak terlalu memusingkan rekor buruk Inggris dalam duel lawan Jerman di turnamen besar.
“Saya juga bukan tipe yang suka melihat sejarah. Saya punya rekor buruk di St. James Park namun tidak pernah berpikir tentang itu dan suatu hari saya bisa meraih kemenangan di sana.”
“Ini sama dengan orang-orang yang berkata bahwa Inggris selalu kalah dalam penalti,” ujar Mourinho.
Namun, dibalik komentar yang dilayangkan Mourinho, Inggris dan Jerman sama-sama memiliki masalah di lini serang. Harry Kane dan Serge Gnabry sama-sama belum membukukan satupun gol.
Meski menjadi kepercayaan Southgate, Harry Kane yang sejauh ini yang sudah bermain dalam 3 laga, belum mampu membuahkan hasil manis bagi Inggris.
Alhasil Harry Kane bahkan dua kali diganti oleh pemain lain yaitu pada laga lawan Kroasia dan Skotlandia lantaran tidak terlalu berkembang.
Dari statistik yang ada, Harry Kane hanya mampu membukukan lima tembakan, jumlah yang terbilang sangat minim untuk seorang striker.
Situasi yang sama juga dialami oleh Serge Gnabry di timnas Jerman. Gnabry yang diplot sebagai ujung tombak belum mampu menyumbangkan gol.
Gnabry bahkan kalah bersinar dibandingkan Kai Havertz yang sudah mencatat dua gol sejauh ini.
Sumber foto: read.id