Malcolm Glazer, Stan Kroenke, John W Henry, dan ALK Capital adalah mayoritas atau pemilik utama klub-klub Liga Primer seperti Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan juga Burnley. Para pebisnis dari Amerika Serikat ini jelas tahu betul potensi keuntungan yang bisa mereka raih saat berinvestasi di klub-klub Liga Primer yang diberitakan punya basis fans terbesar di dunia pada era modern.
Setelah resmi akan segera dijual oleh Roman Abramovich, kini Chelsea berpeluang mengikuti jejak para klub-klub di atas setelah datangnya tawaran dari Todd Boehly, pendiri Eldridge Industries yang banyak berinvestasi di sektor media, teknologi, asuransi, hingga memiliki 20% saham tim bisbol asal Amerika Los Angeles Dodgers secara personal. Ia diberitakan sudah tertarik berinvestasi ke Liga Primer dan sempat mengajukan tawaran membeli Chelsea di tahun 2019 lalu. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa Todd sempat tertatik membeli Tottenham Hotspurs dari Daniel Levy dalam beberapa kesempatan.
Jika benar Chelsea akan jatuh ke tangan pemilik dari Amerika Serikat, bukan tidak mungkin Chelsea akan kehilangan kebebasan mereka dalam jual beli pemain seperti pada era Abramovich. Kita tahu bagaimana 3 tim besar Manchester United, Arsenal, serta Liverpool perlu bersabar dan lebih cermat dalam berbelanja selama kepemimpinan rezim para pemilik masing-masing dari negeri Paman Sam.
Beruntungnya, Chelsea sudah lebih cermat di bursa transfer musim panas lalu. Pembelian kembali Lukaku dilakukan setelah mereka cuci gudang dan meraih keuntungan dari penjualan pemain. Namun, masalah beban gaji serta masalah perpanjangan kontrak baru untuk beberapa pemain pilar seperti Christensen, Rudiger, hingga Azpilicueta bisa jadi akan mengalami masalah.
Chelsea perlu bersabar dan beradaptasi dengan kondisi ini. Setidaknya coba tengok kondisi 3 tim besar lainnya yang bernasib serupa. Semoga saja para pendukung Chelsea tidak cepat-cepat menggerutu jikalau keadaan berjalan kurang lancar.
Siap pendukung Chelsea?