Tim Secret kembali menunjukan dominasi mereka di kompetisi WePlay! Pushka League. Turnamen DOTA 2 dengan konsep relegasi dan promosi seperti liga di cabang olahraga ini berhasil mereka tundukan cukup mudah.
Sistem kompetisi panjang yang memakan waktu hampir 19 hari tak membuat Puppey cs melempem. Di babak grup, mereka cuma kehilangan satu series kontra Liquid, namun di playoffs, Secret membantai semua lawan dengan skor 2-0.
Kini Secret sudah nyaman menanti penantang untuk menghadapi mereka di grand final. Dini hari tadi (12/5), mereka usai menurunkan VP.Prodigy ke lower bracket. Dengan penampilan seperti ini, bukan kejutan kalau Secret berakhir menjadi juara.
Tapi apa rahasia tim Secret bisa tampil sempurna, khususnya di kompetisi-kompetisi jelang The International?
Kemudian PPD, satu-satunya sosok drafter yang dianggap paling setara dengan Puppey baru saja mengumumkan pensiun dari kompetisi. Kuroky, mantan sekutu paling karibnya kini mengalami naik turun performa di tim Nigma. Otomatis hanya Notail yang sinarnya bersinar lebih terang dari Puppey, utamanya akibat keberhasilan menjuarai dua kali TI.
Tapi apa yang membedakan Puppey dengan para kapten tersebut? Puppey adalah sosok kapten ideal, tahu cara menentukan strategi dan drafting. Mengerti peran support dan memaksimalkannya dalam permainan. Hal ini terasa sekali mempermudah tugas dari para core karena ruang yang bisa diberikan oleh Puppey seorang.
– Sosok Puppey
Semenjak diumumkan 2014 silam, Puppey selalu berhasil menggiring kawanannya menjadi tim tier 1. Tak peduli pemain datang dan pergi, sosok kapten ini menemukan pilar yang tepat untuk membuat Secret sebagai penantang utama di Pro Circuit dan TI.
Berbeda dengan kolega dan rival seangkatannya, beberapa sudah ada yang pensiun dan beberapa lagi mengalami penurunan performa signifikan. Sebut saja Dendi yang kini memimpin tim sendiri bernama B8. Bukan meniru jejak prestasi Puppey, Dendi malah mengalami lose streak sebanyak 24 kali, otomatis jadi tim yang menerima kekalahan terbanyak secara beruntun.
Ia juga ambisius, perfeksionis dan tak menerima kekalahan. Ia mendorong rekannya untuk selalu tampil sebaik mungkin dan tak ragu melontarkan “kritik” yang kadang terlalu frontal. Itu pula yang membuatnya dengan mudah mendepak pemain dan menggantinya dengan yang lebih baik sesuai skema permainan yang ia mau.
Pemain-pemain bintang bisa saja datang ke Secret, tapi mereka harus tunduk dengan arahan Puppey. Maka dari itu, ialah yang membuat tim Secret selalu tampil berbahaya di tiap pertandingan.
– Pemain Terbaik di Posisinya
Puppey sudah tak diragukan lagi adalah salah satu pos 5 terbaik dan kapten paling disegani dalam ranah kompetitif DOTA 2. Namun, yang membuat Secret makin menakutkan adalah kepiawaian pilar lainnya seperti Zai, Yapzor, Matumbaman dan Nisha.
Tanpa mereka, inovasi yang Puppey mau tak akan bisa dieksekusi. Zai adalah pemain genius yang bisa memainkan semua role dengan ahli. Matumbaman sosok carry yang tak cuma handal beradaptasi berkat hero pool luas, tapi juga memiliki pemahaman macro-micro yang baik. Yapzor sosok support kreatif yang dapat keistimewaan oleh Puppey melakukan tugas sesuka imajinasinya. Terakhir, Nisha, core muda yang tenang, berbakat dan bermain efektif layaknya mengantongi pengalaman segudang. Tentu, hal itu tak lain berkat bimbingan dari Puppey di belakang layar.
Kelima pemain Secret punya permainan sendiri namun bersinergi dengan cara yang indah. Bila skill mereka tak mengimbangi satu sama lain, tak mungkin Secret bisa menjadi tim yang begitu ditakuti di tiap kompetisi.