NBA Preseason sudah secara resmi dimulai. Meskipun pertandingan tersebut bukanlah pertandingan resmi kompetisi NBA, tetapi beberapa tim tetap menjadikan hal ini sebagai tolak ukur dalam melihat kesiapan para pemain mereka. 1 tim yang penampilannya cukup ditunggu-tunggu adalah Philadelphia 76ers. Meskipun tim asal kota Philadelphia ini mempunyai rekor kemenangan terburuk di musim lalu (10x menang dan 72x kalah), tetapi banyak penggemar bola basket yang tertarik untuk melihat penampilan dari 76ers.
Hal ini jelas tidak terlepas dari kehadiran beberapa muka baru di kubu tim asuhan pelatih Brett Brown. Sang center, Joel Embiid akhirnya dapat bermain setelah cedera selama 2 tahun. Power forward muda asal Kroasia, Dario Saric juga telah kembali setelah dipinjamkan ke negara Turki. Tetapi 1 pemain yang paling mendapat sorotan adalah Ben Simmons. Pemain yang digadang-gadang sebagai “The Next LeBron James” ini menunjukan permainan yang luar biasa saat bermain di NBA Summer League pada bulan Juli kemarin. Walaupun Simmons memiliki tinggi 208 cm dan berbobot sekitar 105 kg, ia acapkali menunjukan kemampuan olah bola yang begitu baik. Disamping itu, pemain berdarah Australia ini juga memiliki court vision yang luar biasa, sehingga ia dapat dengan mudah memberikan assists kepada para rekannya. Dengan kata lain, kehadiran Simmons jelas akan mendongkrak peforma dari 76ers di musim kompetisi yang akan datang.
Sayangnya malang tak dapat di tolak, Simmons mendapat cedera saat sedang berlatih di pusat pelatihan 76ers hari Jumat tanggal 30 September yang lalu. Pergelangan kakinya yang terkilir membuat kaki kanan dari pemain berusia 20 tahun ini mengalami keretakan yang cukup parah. Simmons yang langsung menjalani operasi, kemungkinan besar akan menepi selama 3 – 4 bulan kedepan.
Hal ini jelas seperti deja vu bagi para pendukung 76ers. Bagaimana tidak, semenjak tahun 2012, para big man dari 76ers seperti terkena kutukan cedera berantai. Dimulai dari Andrew Bynum, pemain yang didapat melalui sistem trade dari tim Los Angeles Lakers. Bynum yang menderita cedera lutut pada awal musim, sampai akhirnya tidak pernah 1x pun mengenakan seragam 76ers.
Pada tahun berikutnya di 2013, 76ers mendatangkan Nerlens Noel dari tim New Orleans Pelicans. Pemain yang mampu bermain di posisi power forward serta center ini diharuskan menjalani penyembuhan cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) selama 1 tahun, dan membuatnya baru dapat membela 76ers di tahun 2014.
Masih di tahun 2014, 76ers berhasil mendapatkan hak memilih pemain kedua dalam perhelatan NBA Draft. Tim yang bermarkas di Wells Fargo Center ini memutuskan untuk memilih pemain setinggi 213 cm bernama Joel Embiid. Sama halnya dengan Noel, Embiid mengawali karirnya di NBA dengan membawa cedera yang ia dapatkan saat masih bermain di universitas. Pemain yang lahir di negara Kamerun ini menderita cedera patah jari kaki kanan dan melewatkan musim kompetisi 2014-2015. Cedera Embiid ternyata lebih parah dari yang diperkirakan, dan pihak 76ers menyatakan jika Embiid akan kembali absen untuk musim 2015-2016. Pada akhir September kemarin, Embiid dinyatakan sudah pulih sepenuhnya dari cedera dan dipastikan dapat bermain pada musim yang akan datang.
Di musim kompetisi 2015-2016, cedera juga menimpa Jahlil Okafor, center kelahiran kota Chicago yang baru berusia 20 tahun ini. Okafor yang sudah membela 76ers sebanyak 53x ini mengalami cedera lutut pada pertengahan musim, dan sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan ia akan kembali bermain.
Rentetan cedera ini memang tidak dapat disangkal membuat para fans 76ers cukup frustasi. Apalagi dengan adanya rumor jika Ben Simmons tidak ingin terburu-buru dalam bermain dan kemungkinan besar akan melewatkan musim 2016-2017, memang sepertinya kutukan bagi para big man dari tim 76ers belum juga usai.