Kemenangan yang ditorehkan oleh Manchester City, Chelsea, dan Liverpool pada hari Sabtu lalu mampu direspon baik oleh pesaing terdekat mereka yang harus berusaha ekstra keras mengatasi perjuangan AFC Bournemouth di Emirates Stadium kemarin malam.
Arsene Wenger boleh berlega hati setelah mampu melewati bulan November tahun ini tanpa menderita kekalahan. Seperti yang kita ketahui, biasanya bulan November menjadi bulan dimana Arsenal sering kehilangan momentum mereka dalam persaingan meraih posisi puncak klasemen Liga Inggris. Meski hanya mampu bermain imbang menghadapi 3 lawan terdahulu, namun melihat siapa lawan yang dihadapi maka Arsenal boleh bersyukur dengan hasil seri yang mereka torehkan bulan ini.
Pada laga ini, Arsenal menguasai 20 menit awal pertandingan dengan keunggulan 1 buah gol serta penguasaan bola yang cukup mutlak. Pemain belakang Bournemouth Steve Cook memberikan umpan balik tanggung yang mampu direbut oleh Alexis Sanches yang berdiri bebas di depan gawang Adam Federici.
Sungguh sayang, Mathieu Debuchy yang pada akhirnya kembali memperkuat tim utama Arsenal setelah lebih dari 365 hari absen harus kembali mengalami cedera hamstring yang cukup serius. Debuchy hanya mampu bertahan selama 15 menit sebelum pada akhirnya digantikan oleh Gabriel. Gabriel yang notabene adalah seorang bek tengah bermain cukup baik setelah wilayah penjagaanya terus digempur oleh kecepatan trio penyerang Bournemouth.
Sempat kehilangan kontrol permainan, Bournemouth mendapatkan hadiah tendangan penalti setelah Nacho Monreal melakukan pelanggaran “halus” terhadap Callum Wilson. Kartu kuning pun keluar dari kantong sang pengadil lapangan berkat protes keras yang diajukan oleh Skhodran Mustafi terhadap keputusan kontroversial tersebut. Wilson yang menjadi eksekutor pun tidak menyia-nyiakan peluang tersebut dan mengubah keadaan menjadi seimbang. Catatan ini menambah panjang rekor kegagalan Petr Cech dalam menghalau seluruh total 6 tendangan penalti yang ia hadapi semenjak berseragam Arsenal.
Kedudukan seimbang membuat Bournemouth tampil diatas angin. Beberapa peluang emas mereka dapatkan melalui sundulan Adam Smith dan sepakan keras pemain debutan Brad Smith ke pojok kiri gawang Arsenal yang mengharuskan Cech jatuh bangun melakukan penyelamatan emas tersebut.
Di babak ke-2, Monreal yang kembali nyaris menghadiahi Bournemouth tendangan penalti setelah tanpa sengaja bola mengenai tangannya menjaid aktor penting dibalik terjadinya proses gol ke-2 Arsenal. Monreal dengan tenang memberikan umpan silang kepada Theo Walcott di tengah kemelut yang terjadi di mulut gawang lawan. Gol sundulan Walcott pun menjadi yang ke-2 sepanjang karirnya merumput di Liga Inggris. Gol ini juga menjadi hadiah bagi anak laki-laki ke-2 Walcott, Arlo yang baru saja lahir 24 jam sebelumnya.
Masuknya Olivier Giroud dan Aaron Ramsey menambah daya gedor Arsenal yang belum merasa aman dengan keunggulan 1 buah gol. Dan setelah tampil luar biasa selama nyaris sepanjang pertandingan, Alexis yang di babak pertama mendapatkan banyak peluang dihadiahi golnya yang ke-2 setelah proses serangan balik yang luar biasa dari Arsenal. Olivier Giroud pun kembali memberikan sumbangsih penting bagi Arsenal meski hanya masuk dari bangku cadangan di babak ke-2. Gol Alexis ini membawanya ke raihan total 10 gol untuk Arsenal di seluruh kompetisi pada musim ini. Hal ini menegaskan betapa krusialnya peran Alexis dalam membawa Arsenal mengarungi salah satu musim terketat dalam peta persaingan Liga Inggris. Kedudukan 3-1 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Setelah aksinya yang penuh tenaga selama pertandingan, Alexis dipuji oleh Wenger sebagai pemain yang sangat diinginkan untuk berada di setiap tim. “Bahkan saat pergerakannya dimatikan pun Alexis tetap menunjukkan gairahnya yang hidup untuk mematikan lawan. Saat ia terlihat matipun ia akan selalu bangkit dan terlihat hidup”.
Kemenangan ini menambah panjang rekor tak terkalahkan Arsenal menjadi 19 pertandingan di seluruh kompetisi. Meski demikian, Wenger tidak boleh gegabah karena cedera beberapa pemain akan menyulitkan perjuangan Arsenal di periode tersibuk liga Desember mendatang. Cederanya Hector Bellerin, Debuchy, dan inkonsistensi Carl Jenkinson membuat lubang tersendiri di sisi kanan pertahanan Arsenal. Gabriel yang menjadi opsi darurat harus mampu tampil lebih dari biasa untuk menambal lubang tersebut. Belum lagi cedera hamstring minor yang dialami Walcott dan Giroud pada akhir pertandingan.
Kini Arsenal merasakan manisnya mengakhiri bulan penuh kutuk mereka musim ini. Mereka juga terus menempel ketat Chelsea sebagai pemimpin klasemen hanya dengan selisih 2 poin. Liverpool san Manchester City di peringkat ke-2 dan ke-3 pun memiliki poin yang sama dan hanya berselisihkan 1 poin dari Arsenal di posisi ke-4.
Setiap pertandingan kini semakin krusial bagi 4 pemuncak klasemen tersebut. Karena kita tahu kegilaan apa yang selalu tersaji di setiap musim bergulirnya Liga Inggris beberapa tahun terakhir ini.