Datang sebagai harapan di masa kini dan masa depan, Jadon Sancho tampil jauh di bawah harapan para pendukung Manchester United dan pecinta sepakbola. Besar dan melambung bersama Dortmund, Sancho baru bermain sebanyak 52 kali dan mencetak 8 gol setelah kembali ke Inggris untuk bermain bersama Manchester United.
Musim ini, Sancho yang dinilai tak fit diberikan perlakukan khusus oleh Erik Ten Haag untuk berlatih secara mandiri di Belanda. Sancho terakhir kali bermain bersama United pada bulan Oktober saat menghadapi Chelsea. Setelah gelaran Piala Dunia 2022, United tanpa Sancho berhasil meraih 7 kemenangan dan kini kian mendekatkan diri ke puncak klasemen. Kompatriotnya Marcus Rashford bahkan bermain luar biasa dan membuat banyak pihak mulai melupakan Sancho. Hal ini belum ditambah dengan kehadiran Alejandro Garnacho yang diterima baik oleh pendukung United.
Sancho musim ini baru bermain 14 kali di seluruh kompetisi dan hanya mencetak 3 gol serta 1 assist sejauh ini. Ini jelas membuat Ten Haag perlu membuatnya seakan lahir kembali guna memenuhi potensinya sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia sepakbola. Keputusan Ten Haag untuk memberinya ruang sendiri tentu menjadi keputusan yang harus ditanggapi positif oleh Sancho. Ia pasti menjadi pihak yang paling sadar bahwa performanya sejauh ini bukanlah refleksi asli dari kemampuan yang Ia miliki.
Diberitakan bahwa Sancho akan menjadi pemain yang dibawa Ten Haag dalam laga menghadapi Crystal Palace dini hari besok (WIB). Meski belum pasti bermain secara langsung, hadirnya Sancho di bangku cadangan bisa menjadi suntikan moral bagi dirinya sendiri serta teman-teman setimnya yang pasti tahu betul akan potensi Sancho.
Di usianya yang sudah menginjak angka 22 tahun, Sancho berada pada persimpangan karir yang krusial. Jika tak cepat lahir kembali, Sancho bisa jadi akan menghadapi sisa karirnya jauh dari prediksi serta harapan banyak penggila sepakbola yang mengharapkan cerita gemilang atas karirnya tersebut.