Bekas kepala doktor tim senam Amerika Serikat, Larry Nassar, pada hari Rabu (24/1) menghadapi vonis penjara seumur hidup karena melakukan pelecehan seksual terhadap para atlet wanita yang pernah ia tangani.
Selain itu, doktor berusia 54 tahun tersebut juga menghadapi tiga dari tujuh tuntutan yang akan dibacakan pada akhir bulan Januari ini.
Nassar, yang juga pernah bekerja selama puluhan tahun di Universitas Michigan, telah dijatuhi hukuman 60 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas tuduhan menyimpan video pornografi anak-anak.
Di lain sisi, badan yang mengawasi olahraga perguruan tinggi AS, NCAA, juga melakukan sebuah penyelidikan pada hari Selasa (23/1) lalu mengenai penanganan kasus Nassar di universitas tersebut.
Hakim ketua sidang vonis telah menerima sekitar 158 laporan dari para korban Nassar. Menurut jaksa penuntut umum, daftar orang yang meminta untuk berbicara dengan Nassar di pengadilan meningkat tiga kali lipat sejak persidangan dimulai seminggu yang lalu.
Salah satu korban, Alison Chauvette, mengatakan bahwa perilaku kasar Nassar begitu kurang ajar, liar dan tidak terkendali sehingga dia dan rekan senegaranya mendiskusikan perlakuan aneh tersebut.
“Kami atlet-atlet muda dibodohi, tapi dunia seharusnya tidak. USAG, Universitas Negeri Michigan dan masyarakat semua gagal membuat kami tetap aman,” kata Chauvette.
Salah satu korban pelecehan seksual Larry Nassar hadir di pengadilan Michigan. (Sumber:www.cbsnews.com)
Lain halnya dengan atlet senam AS, Aly Raisman, ia mengatakan banyak korban mengkritik bukan hanya tindakan Nassar tapi juga tidak bertindak untuk pejabat senam AS dan Universitas Michigan.
Dia juga mengecam Komite Olimpiade AS karena tidak menanggapi laporannya terhadap Nassar dalam skandal tersebut.
Atlet berusia 23 tahun itu menanggapi pengunduran diri tiga eksekutif puncak dari dewan direktur Senam Amerika Serikat Paul Parilla, Jay Binder, Bitsy Keller serta mengomentari presiden USOC Scott Blackmun.
“USOC merilis sebuah pernyataan tanpa malu-malu memuji beberapa pengunduran diri USAG (catatan: tidak dipecat) seolah-olah mereka menangani masalah ini,” kata Raisman.
“Mereka masih belum mengakui perannya sendiri dalam kekacauan ini. Nol besar! Sepertinya tidak ada satupun dari kami yang pernah dilecehkan!”
“Apakah USOC ada di sana untuk fokus pada orang-orang yang selamat? Tidak. Apakah mereka mengeluarkan pernyataan apa pun? Itu tidak ada.” tambah Raisman.