Pemilik Formula 1, Liberty Media, dinilai belum serius memperbaiki kualitas dan jalannya kejuaraan balap mobil bergengsi di dunia tersebut.
Hal ini telah disampaikan oleh kepala tim Red Bull, Christian Horner, di tengah kritik baru-baru ini dari promotor balapan mengenai pekerjaan yang dilakukan Liberty, dan kekhawatiran tentang kurangnya kemajuan regulasi 2021.
“Saya rasa mereka [Liberty Media] awalnya mengira akan mudah mengambil keuntungan. Tapi nyatanya itu lebih sulit dari yang mereka pikirkan.” kata Horner.
“Mereka tetap bertekad dan yakin bahwa potensi dalam olahraga untuk membawanya ke tingkat berikutnya ada di sana. Dan kami melihat inisiatif seperti eSports yang datang yang semuanya positif.
Tapi yang harus menjadi fokus adalah konten utamanya. Anda bisa sesuka hati mempercantik dekorasi teater dan mempromosikan film, tetapi jika film itu tidak memiliki substansi dan bukan film yang menarik , orang tidak akan menontonnya.” tambah Horner.
Liberty Media telah mengambil alih F1 dengan membayar senilai Rp 104 triliun pada 2016 silam dan menguasai penuh F1 pada 2017.
“Ini merupakan isi yang perlu ditangani F1 untuk 2021 dan seterusnya. Tim-tim akan memiliki satu pendapat tentang itu karena mereka semua ingin melindungi posisi dan minat mereka sendiri,” kata Horner.
“Tetapi sebagai pemilik olahraga mereka perlu mengambil posisi: ‘inilah yang kami inginkan untuk F1. Berikut adalah seperangkat peraturan, ini keuangannya dan lakukanlah.” tambah Horner.
Formula 1 di bawah Liberty Media terapkan regulasi 2021. (Sumber:www.autosport.com)
Meski Liberty Media sedang berupaya untuk melakukan perubahan, Horner mengakui bahwa Liberty telah membuat beberapa perubahan positif pada F1, seperti membuka saluran media sosial dan melakukan lebih banyak komunikasi untuk penggemar.
“Hal-hal tertentu yang telah mereka lakukan dengan sangat baik dan hal-hal tertentu sangat berbeda dengan cara mereka sebelumnya,” puji Horner.
“Lihatlah platform digital, akses, dan promosikan olahraga melalui festival penggemar. Mereka semua adalah inisiatif dan kehidupan yang terpuji di bidang itu untuk memberikan nilai kepada pemegang saham dan sponsor serta mitra itu mudah.
“Tetapi pertanyaan yang lebih memprihatinkan adalah apa rencana mereka, baik secara finansial dan peraturan sesuai dengan FIA, untuk apa mereka ingin F1 mulai 2021 dan seterusnya? Sepertinya mesin akan tetap sama dan itu jelas merupakan masalah mendasar selama empat atau lima tahun terakhir.
“Jadi kita perlu memastikan bahwa mesin tidak menjadi pembeda kinerja yang sangat besar seperti yang kita miliki di periode awal era hibrida ini.” sambungnya.