Liverpool berhasil menuntaskan perlawanan Napoli pada laga ‘final’ Grup C Liga Champions 2018-2019, di Stadion Anfield, Rabu (12/12/2018) dini hari WIB. Bukan pekerjaan mudah bagi Liverpool untuk menumbangkan tim tamu.
Laga kedua tim berakhir 1-0 bagi kemenangan Liverpool. Gol tunggal The Reds berasal dari Mohamed Salah pada menit ke-34. Hasil tersebut membuat Liverpool lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions, menemani sang pemuncak grup, Paris Saint-Germain (PSG).
Pada sisi Napoli, kekalahan tersebut membuat mereka tak bisa menggapai target awal mereka, yakni lolos ke fase knock-out. Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti mengakui timnya kurang beruntung, meski tahu diri anak asuhnya layak gagal melangkah ke babak berikutnya.
Pada pertandingan tersebut, Liverpool tampil nyaris sempurna di seluruh aspek, baik area pertahanan, tengah sampai penyerang. Sayang, hanya satu gol yang tercipta. Sementara itu, Napoli sudah berusaha maksimal, tapi kalah dari tim yang lebih baik menjadi sajian yang tak terlalu menyakitkan.
Sebenarnya, Napoli punya kans menyamakan kedudukan pada menit ke-78. Sayang, tembakan Jose Callejon meleset tipis. Berikut ini 3 faktor yang membuat Napoli kalah dari Liverpool.
Penampilan lini pertahanan Liverpool memang oke. Namun, tanpa Alisson sebagai kiper, belum tentu gawang The Reds aman dari sergapan Jose Callejon dkk. Satu di antara contoh adalah kemampuan Alisson mengadang kans Arkadiusz Milik.
Blunder Loris Karius pada final Liga Champions 2017-2018 membuat Jurgen Klopp mencari kiper sekelas Alisson. Komponen tersebut seolah menjadi jawaban dari kebutuhan Si Merah.
Efek sudah terasa, dan Liverpool merasakan benefit Alisson. Andai Alisson tak berdiri di bawah mistar gawang Liverpool, Rabu (12/12/2018) dini hari WIB, bukan tak mungkin Liverpudlian akan meratapi kegagalan tim kesayangan mereka.
Selain Alisson, zona yang layak mendapat acungan jempol adalah lini pertahanan. Kemampuan Van Dijk menjadi pemimpin di area belakang menjadikan harganya yang mahal seolah sepadan.
Van Dijk mampu menunjukkan dirinya layak menjadi satu di antara bek tengah terbaik di dunia sekarang. Pemain asal Belanda tersebut menjadi ornamen terpenting benteng solid Liverpool.
Sayang, Van Dijk bakal absen pada pertandingan berikutnya. Kali ini, para pendukung Liverpool layak khawatir, karena siapapun lawan di panggung 16 Besar Liga Champions, akan berat.
Napoli datang ke Anfield dengan target minimalis, yakni seri. Maklum, hasil imbang bisa mengantar mereka ke babak knock-out. Hal itu pula yang membuat Napoli seolah bermain santai pada babak pertama.
Keputusan yang salah, karena justru Liverpool mampu menyengat. Napoli tak berjuang maksimal, yang berujung pada kegagalan mereka menyamakan kedudukan atau memberi perlawanan.
Catatan statistik menunjukkan, Napoli hanya melakukan 3 tembakan pada babak pertama, berbanding 7 milik tuan rumah. Napoli hanya sekali kalah di fase grup, tapi tetap tak membuat mereka lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions.