Si merah melewati kesempatan untuk memperlebar perbedaan poin dengan Man city dini hari tadi, tetapi mereka masih memiliki segala alasan untuk tetap percaya diri.
Sebelum pertandingan pada dini hari dengan Manchester CIty, Liverpool terlihat seperti akan memenangkan liga primer inggris pertama mereka semenjak 1989-1990. Mereka memimpni klasemen sementara dengan perbedaan 6 poin dari tim di posisi ke 2 yakni Tottenham dan memiliki defisit 7 poin dari City. Kemenangan dari City kemungkinan besar akan memastikan keberhasilan dari Liverpool.
Tapi dengan kekalahan mereka di Etihad pada dini hari tadi, keraguan kembali timbul dan tidak sedikit yang mulai meragukan Liverpool, meskipun mereka hanya kalah tipis 2-1.
Penutupan dramatik pada musim 2013-2014 masih sangat segar buat para pendukung Liverpool dan ingatan ini tidak akan di hapus dengan gampang. Si merah sudah sangatlah mendekati liga primer Inggris pada 5 tahun yang lalu, dengan hanya 3 pertandingan terakhir dimana disaat steven Gerrard jatuh pada laga mealwan Crystal Palace dengan skor 3-3 kemudian diikuti oleh kekalahan disaat melawan Chelsea. Musim itu diakhiri dengan Manchester City sebagai juara.
Apakah mimpi buruk itu akan terulang pada musim ini? Apakah ini akan menjadi kegagalan berikut untuk Liverpool? tentu saja tidak,tidak ada satupun tanda-tanda yang menyatakan Liverpool akan gagal.
Tentu saja kekalahan dari City tidaklah bagus untuk moral mereka, tetapi kekalahan ini tidaklah begitu mengejutkan para pemain Liverpool dan juga Jurgen Klopp. Juara bertahan memanglah tetap adalah tim yang kuat yang harusnya merupakan tim yang harus dikejar oleh tim manapun hingga beberapa pekan terakhir dimana mereka kehilangan banyak poin dari pertandingan2 kecil.
Namun, diawal musim ini, kalau anda menawarkan Klopp opsi bahwa dia akan mampu tetap memimpin dengan 4 poin meskipun kalah dari juara bertahan, bahkan Klopp pun tidak akan percaya.
Fakta bahwa Liverpool bisa saja tidak kalah ataupun seri apabila mereka lebih beruntung bisa menjadi alasan mereka untuk tetap percaya diri.
Sangat sayang sekali disaat mereka tidak bisa memimpin dari tendang Sadio Mane yang hampir gol sebelum di selamatin oleh tekel John Stones.
Setelah pertandingan imbang 1-1, Liverpool bisa sekali lagi merasa bahwa mereka sangatlah kurang beruntung lantaran gol Leroy Sane yang juga terkena tiang malah bergulir masuk dan tidak keluar seperti usaha Mane pada babak pertama.
Sepanjang pertandingan, Liverpool menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang bisa berdiri sejajar dengan sang juara bertahan.