Lorenzo tak akan lagi didampingi oleh sang pelatih, Marc Rovira, dalam petualangannya di Ducati musim depan.
Rovira dan Lorenzo yang sudah bekerja sama dalam tiga musim terakhir memutuskan untuk berpisah jalan di musim depan. Bersama Rovira, Lorenzo sukses menjadi juara dunia MotoGP pada 2015.
Rovira memutuskan untuk masuk ke tim Pol Espargaro yang bakal menunggangi pabrikan baru, KTM, di musim balap 2017.
Setelah berpisah dengan Lorenzo, Rovira bakal pindah ke Andorra, tempat Espargaro tinggal. Rovira akan bekerja membantu pebalap asal Spanyol itu agar cepat beradaptasi dengan KTM.
Meski demikian, Rovira disebut tak akan terjun langsung di banyak seri seperti halnya ketika ia mendampingi Lorenzo.
Dengan putusnya hubungan dengan Rovira, maka Lorenzo bakal mencari pelatih baru untuk membantunya bisa tampil menggigit bersama Ducati.
Nama juara dunia 250cc empat kali, Max Biaggi, sempat disebut-sebut jadi salah satu kandidat kuat pelatih Lorenzo. Hubungan akrab Lorenzo-Biaggi jadi salah satu alasan kuat mengapa kerja sama mereka bisa terjadi di Ducati.
Lorenzo sendiri datang ke Ducati dengan misi besar. Dia ingin bisa mengulang sukses bersama Yamaha saat menunggangi Ducati.
“Sejauh ini hampir tak ada pebalap yang bisa jadi juara dunia bersama Ducati, kecuali Casey Stoner.”
“Jadi saya lihat tahun depan merupakan tahun yang menarik bagi saya,” tutur Lorenzo.
Di satu sisi, pebalap muka baru MotoGP Johann Zarco secara terbuka mengungkapkan pebalap yang menjadi anutannya. Dua pebalap itu adalah pebalap Ducati Jorge Lorenzo dan pebalap Repsol Honda Dani Pedrosa.
Menurutnya, dua pebalap itu merupakan sumber inspirasinya sehingga bisa naik kelas ke seri kejuaraan MotoGP tahun depan.
“Lorenzo dan Pedrosa merupakan referensi saya di balapan. Mereka merupakan referensi terbaik untuk gaya balapan yang halus. Sebagai pendatang baru dari Moto2, Anda harus benar-benar bersih dalam membalap,” tutur Zarco.
Zarco merupakan satu dari dua debutan yang dikontrak Yamaha Tech 3 musim depan. Satu pebalap yang akan memulai debutnya lagi adalah Jonas Folger.
Dua pebalap itu berasal dari kelas Moto2 musim lalu dan dipromosikan ke MotoGP setelah meneken kontrak dengan Yamaha Tech 3.
Khusus untuk Zarco, prestasinya yang mengkilap meraih dua kali juara Moto2 secara beruntun, membuat tim pabrikan Yamaha itu terpincut merekrutnya.
Sebagai pemula di MotoGP, Zarco juga telah melakoni tes dengan motor barunya pada Sirkuit Valencia dengan hasil yang cukup bagus.
Saat ditanya kemungkinan meraih podium di MotoGP, Zarco menilai hal itu tidak terlalu realistis baginya.
“Saya bahagia dengan gelar dua kali juara di Moto2, terpenting bagi saya adalah cara kami untuk memenangkan balapan,” tutur Zarco.
“Saya akan mempertahankan gaya ini dan mencoba beradaptasi sebagus mungkin untuk balapan MotoGP.”
Sumber foto: autosport.com