Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menyebut kekalahan timnya dari FC Sheriff Tiraspol di Liga Champions adalah merupakan sebuah bentuk ketidakberuntungan yang terjadi di akhir pertandingan.
Madrid dipaksa menerima kekalahan mengejutkan 1-2 ketika menjamu tim tamu Sheriff. Di akhir laga, Madrid terus memberi serangan ke jantung pertahanan tim tamu, tetapi malah berdampak butuk bagi pertahanan sendiri setelah gawang yang dikawal Thibaut Courtois itu berhasil dijebol Sebastien Thill.
Ancelotti menerapkan sejumlah strategi dan melakukan pergantian serta perubahan posisi pemain untuk meningkatkan daya gedor, termasuk menempatkan Eduardo Camavinga sebagai bek kiri lantaran Miguel Gutierrez ditarik keluar sejak pertengahan babak kedua. Federico Valverde juga bertugas sebagai bek kanan karena Nacho Fernandez ditarik keluar.
Ancelotti menolak bahwa pergantian yang tak biasa tersebut dinilai sebagai penyebab kekalahan Los Blancos.
“Saya rasa Camavinga pernah bermain di posisi itu dan Valverde juga banyak naik membantu serangan di sisi kanan.”
“Kami bisa menguasai permainan. Kami bukan kalah karena kami menempatkan Camavinga sebagai bek kiri. Kami kalah karena nasib buruk, karena lemparan ke dalam…,” ungkap Ancelotti seperti dikutip dari Marca.
Gawang Courtois kebobolan terlebih dulu dari Sheriff lewat gol Djasur Yakhshibaev di menit ke-24. Meski sempat mencetak gol balasan lewat tendangan penalti oleh Benzema, Madrid malah kebobolan oleh gol Sebastien Thill di akhir pertandingan.
Gol Thill sendiri diawali lewat skema lemparan ke dalam di sisi kiri pertahanan Madrid.
Kalah di kandang, Ancelotti menyebut permainan Madrid sejatinya bagus sepanjang laga berlangsung.
“Kami sedih. Kami bermain dengan intensitas, komitmen. Kami kalah karena detail kecil.”
“Tim bermain baik. Kami seharusnya bisa lebih baik dalam penyelesaian akhir, namun ini sulit untuk dijelaskan,” kata Ancelotti.
Selain faktor dewi fortuna yang tidak berpihak pada Madrid, banyak pihak menilai kemenangan Sheriff disebabkan faktor lain yaitu penampilan cemeralng sang penjaga gawang, Georgios Athanasiadis.
Kiper FC Sheriff Tiraspol itu layak disebut sebagai salah satu pahlawan kemenangan atas Real Madrid dalam laga Liga Champions di Santiago Bernabeu.
Total tembakan yang dilepaskan Madrid sebanyak 19 tembakan, 11 di antaranya tepat sasaran. Namun hanya satu gol yang bersarang di gawang Athanasiadis.
Satu-satunya gol ke gawang Athanasiadis itu pun lahir lewat eksekusi penalti yang dilakukan Karim Benzema.
Di luar penalti Benzema, Madrid tak sanggup menaklukkan Athanasiadis. Athanasiadis benar-benar jadi mimpi buruk Madrid di laga tersebut.
Sumber foto: bola.net