Atletico Madrid sukses menekuk perwakilan Italia Juventus dengan skor 2-0 dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, di Stadion Wanda Metropolitano, pada Kamis (21/2).
Dalam laga tersebut, ada pemandangan yang tidak bagus untuk dipertontonkan oleh manajer Atletico Diego Simeone ketika melakukan selebrasi gol terhadap gawang tim tamu.
Simeone kedapatan melakukan selebrasi gol dengan cara melingkari kemaluannya terhadap penonton yang ada di tribun setelah Jose Gimenez mencetak gol pembuka bagi Atletico.
Gaya selebrasi kontroversial manajer asal Argentina itu sendiri langsung mendapat kritik luas dari berbagai pihak usai memenangkan leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Namun, dalam konferensi pers pada akhir pekan lal, Simeone akhirnya menyatakan penyesalan atas perilaku yang tidak seharusnya ia lakukan sebagai seorang manajer.
“Saya tidak mencari alasan, saya hanya ingin meminta maaf atas apa yang saya lakukan selama pertandingan,” kata Simeone.
“Untuk orang-orang yang telah tersinggung oleh sikap saya, yang jelas cara yang buruk untuk mengekspresikan apa yang saya rasakan tentang pemain saya dan tidak ada niat untuk melecehkan Juventus.
“Itu bukan gesture yang baik, namun saya merasa saat itu perlu melakukannya. Kami menjalani laga berat, kami berjuang benar-benar keras, dan Diego Costa bekerja keras di saat ia tidak 100 persen bugar. Jadi saya perlu menunjukkan apa yang saya rasakan.” tambah Simeone.
Gaya selebrasi Diego Simeone saat Atletico Madrid membuka gol pertama atas Juventus. (Sumber:www.heraldsun.com)
Atletico akan bertandang ke markas Juventus guna melanjutkan leg kedua babak 16 besar pada 13 Maret. Mereka diprediksikan akan melaju ke babak perempat final Liga Champions jika mereka mempertahankan gaya permainan mereka seperti di leg pertama.
Tim Simeone akan menantang Villarreal di La Liga pada hari Minggu (24/2). Namun, penampilan Atletico di La Liga dinilai kurang mengesankan, di mana dua kekalahan dalam tiga pertandingan terakhir mereka telah membuat jarak tujuh poin dari Barcelona yang ketika ini memimpin klasemen sementara.
“Para pemain adalah orang-orang, mereka adalah manusia, mereka tidak merespon dengan cara yang sama setiap hari,” kata Simeone.
“Anda selalu ingin bermain dengan intensitas yang sama tetapi ada hari-hari ketika semuanya berjalan seperti yang Anda inginkan dan orang lain ketika itu lebih rumit.
“Ketika Anda bermain buruk, Anda harus menemukan cara. Itulah perbedaan antara pemain besar dan orang-orang yang tidak begitu besar.” sambung Simeone.