Penampilan yang cukup konsistem pada musim kompetisi musim ini 2020/2021 membawa Manchester City kokoh berada di puncak klasemen sementara Premier League.
Dengan lima pertandingan musim Liga Premier tersisa, Manchester City unggul 10 poin dari rival sekota Manchester United. Leicester berada di urutan ketiga, 15 poin di belakang City tetapi dengan selisih gol yang jauh lebih buruk daripada dua tim teratas.
City membutuhkan setidaknya enam poin untuk menjamin gelar, meski lima poin akan cukup jika mereka mempertahankan keunggulan selisih gol mereka.
Dengan kata lain, Itu artinya Citizen berpeluang paling awal bisa merayakan adalah Minggu, 2 Mei. Mereka akan menjadi juara jika menang di Crystal Palace pada hari Sabtu dan kemudian United kalah di kandang dari juara musim lalu Liverpool pada hari berikutnya.
Jika kedua tim terus menang maka manajer City, Pep Guardiola akan memenangkan gelar liga Inggris ketiganya pada Sabtu, 8 Mei di kandang melawan Chelsea. Menarik untuk diperhatikan bagaimana City mampu merebut kembali status juara setelah musim lalu direbut oleh Liverpool.
Disisilain jika Manchester City memenangkan gelar akhir pekan ini, itu akan berakhir dengan empat pertandingan tersisa di Premier League musim ini.
Namun, dalam 29 musim sejak Liga Premier menggantikan Divisi Pertama yang lama, enam tim telah memenangkannya di awal musim.
Kemenangan 2-1 Chelsea atas Manchester City pada Juni berarti Liverpool menjadi juara 2019-20 dengan tujuh pertandingan tersisa, sementara Manchester United dan Manchester City sama-sama mengamankan gelar dengan lima pertandingan tersisa – masing-masing pada 2000-01 dan 2017-18.
Pada 1999-00 dan 2012-13 Manchester United menang dengan empat pertandingan tersisa, begitu pula Arsenal pada 2003-04 ketika ‘Invincibles’ mereka tak terkalahkan sepanjang kampanye liga – satu-satunya momen yang terjadi dalam sejarah Liga Premier.
Manchester City unggul 10 poin di puncak dan mereka memegang rekor margin terbesar antara tim yang finis pertama dan kedua di era Liga Premier.
Tiga musim lalu mereka mengumpulkan 100 poin, satu-satunya tim yang mencapai satu abad, dan mengakhiri 19 poin di atas Manchester United. Tahun lalu Liverpool mengumpulkan 99 poin, dengan Manchester City 18 di belakang dengan 81.
Apa pun yang terjadi di sisa musim ini, sang juara akan meraih poin lebih sedikit daripada pemenang gelar di masing-masing empat musim terakhir karena Manchester City hanya bisa mendapatkan maksimal 90, dibandingkan dengan 93 (Chelsea, 2016-17), 100 (Manchester City, 2017-18), 98 (Manchester City 2018-19) dan 99 (Liverpool (2019-20).
Pengambilan poin terendah untuk pemenang Liga Premier adalah pada 1996-97 ketika Manchester United menang dengan 75 poin, unggul tujuh poin dari Newcastle, Arsenal dan Liverpool.
Jika Manchester City memenangkan liga, mereka akan mengungguli Chelsea dan Sunderland dengan enam gelar dan menyamai tujuh gelar Inggris milik Aston Villa, meski terpaut jauh dari rekor Manchester United yaitu 20.
Harapan Manchester City menjadi tim pertama yang memenangkan empat title yaitu Premier League, Liga Champions, Piala FA dan Piala Carabao yang berakhir ketika mereka kalah dari Chelsea di semi-final Piala FA.
Namun, mereka sudah memiliki satu trofi setelah mengalahkan Tottenham 1-0 di final Piala Carabao dan mengalahkan Paris St-Germain di leg pertama semifinal Liga Champions.
Pada 1998-99 Manchester United menjuarai Liga Inggris, Liga Champions dan Piala FA, sedangkan Liverpool mengoleksi Piala UEFA, Piala FA dan Piala Liga pada 2000-01.