Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menepis anggapan timnya hebat hanya karena uang. Menurut Guardiola, kehebatan The Citizens juga hasil dari kerja keras.
Tahun 2009 menjadi momen bersejarah untuk Manchester City, di mana mereka resmi menjadi milik pria asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour. Sejak saat itu pula The Citizens mulai gencar mendatangkan pemain berkelas.
Klub asal Inggris tersebut bahkan tidak sungkan untuk mengeluarkan dana besar demi menghadirkan pemain incarannya. Bahkan mereka sering dituding sebagai biang dari kerusakan harga pemain di pasaran dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak yang menganggap The Citizens bisa menjadi kuat karena sokongan dana besar dari sang pemilik. Guardiola mengakui bahwa uang yang tersedia di sana besar, namun alasan tim tersebut bisa menjadi kuat diyakininya bukan hanya itu saja.
“Saat saya di Barcelona dan Jerman, saya selalu mendengar dari para pemain ‘Manchester City punya banyak uang – hanya uang. Saya berada di dalamnya beberapa tahun terakhir, saya bilang tentu saja, seperti banyak klub lainnya di dunia, ada banyak uang di sana,” ujar Guardiola dikutip dari Sky Sport.
“Tetapi ini adalah klub luar biasa dengan orang-orang yang luar biasa pula. Betapa profesionalnya mereka, tidak hanya di departemen kami saja. Itu adalah klub yang luar biasa profesional dan mereka mencoba melakukannya dengan cara yang tepat,” lanjutnya.
Pergerakan Manchester City yang mengandalkan uang besar untuk menghadirkan pemain berkelas juga dianggap Guardiola sebagai hal wajar. Sebab baginya, itu merupakan salah satu cara untuk memangkas gap dengan tim-tim besar lainnya.
“Tim besar harus jor-joran. Kenapa? Sebab kami butuh pemain bagus. Semua ide yang kami miliki, tanpa pemain bagus, kami tak bisa melakukannya,” tambahnya.
“Bila orang berkata bahwa kami hanya uang saja? Kami harus menerimanya. Tetapi inti dari pandangan saya benar-benar berbeda – kami bekerja keras. Itulah kenapa saya selalu membela pemain atas apa yang mereka lakukan,” tandasnya.
Lebih dari satu milyar poundsterling telah digelontorkan Manchester City semenjak Sheikh Mansour hadir di Inggris. Mereka pun cukup akrab dengan pantauan UEFA soal Financial Fair Play.