Manchester United ikut mengirimkan ucapan belasungkawa kepada para keluarga dan korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia.
Seperti diketahui, sedikitnya 174 orang tewas dan 180 orang luka-luka dalam kerusuhan di pertandingan sepak bola Indonesia antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/22) malam.
Usai kalah 2-3, Suporter Arema merasa kecewa timnya kalah, mereka lalu turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya.
Guna mencegah kerusuhan menyebar luas, polisi menembakkan gas air mata ke arah pelaku kerusuhan. Pertama diarahkan ke massa yang berada di lapangan kemudian ke tribun 12 yang berada di sebelah selatan belakang gawang.
“Manchester United sangat berduka atas tragedi di Malang, Indonesia. Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak.” tulis United di akun Twitter resminya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengungkap bahwa penyebab tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan para korban meninggal dunia adalah karena penumpukan massa berlebihan.
“Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen,” kata Nico.
Tragedi Stadion Kanjuruhan juga tak lepas dari perhatian presiden FIFA, Gianni Infantino. Menurut pria berkepala plontos itu, tragedi ini merupakan peristiwa kelam bagi dunia sepakbola.
“Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” ujar Gianni.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa yang sulit ini.” tambahnya.
Sejauh ini, belum ada laporan siapa yang harus bertanggung jawab atas semua kejadian di Stadion Kanjuruhan. Akan tetapi, Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo, berjanji akan melakukan investigasi bersama jajaran Polda Jatim.