Direktur olahraga klub Borussia Dortmund Michael Zorc telah mendesak Marco Reus untuk tetap berada di klub sepanjang musim ini agar bisa menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya.
Reus terus membuat kemajuan yang baik dalam usahanya untuk kembali ke kebugaran penuh, setelah kembali ke latihan tim pertama pada hari Kamis (4/1) lalu.
Gelandang serang berusia 28 tahun tersebut sebelumnya mengalami cedera ligamen di lutut kanannya saat di final Piala DFB Dortmund melawan Eintracht Frankfurt pada bulan Mei lalu dan menjalani operasi yang sukses di awal Juni, yang membuatnya absen sampai awal 2018.
Setelah menjalani proses rehabilitasi yang panjang, terdiri dari sesi berjalan individu dan beberapa permainan bola ringan, Reus pada hari Kamis kembali ke latihan tim pertama dengan Die Schwarzgelben di kamp latihan musim dingin klub di Marbella.
“Sangat normal bagi seorang pemain seusianya untuk memikirkan karirinya dan berpikir untuk mengambil langkah lain,” ucap Zorc seperti dikutip dari Ruhr Nachrichten.
“Di sisi lain, dia tahu apa yang dia miliki di Dortmund dan dia akan berada di sini di lingkungannya seperti biasa. Saya pikir itu penting baginya untuk mencapai performa puncaknya.
“Kami akan senang jika kami bisa terus merencanakan Marco dengan Dortmund, dia memiliki identifikasi tinggi dengan klub dan kota kami pasti akan mengadakan pembicaraan yang sesuai dalam waktu dekat.” tambah Zorc.
Marco Reus kini mulai bugar sejak mengalami cedera pada lututnya pada tahun lalu. (Sumber:www.indianexpress.com)
Reus absen dalam 16 pertandingan karena cedera yang ia alamai pada musim lalu, namun ia sukses mencetak tujuh gol dalam 17 pertandingan di Bundesliga, menambah empat gol lagi dalam penampilan UEFA Champions League.
Di lain sisi, salah satu pemain yang masa depannya kurang jelas di Dortmund adalah Alexander Isak, di mana ia mulai berjuang untuk memberi dampak yang positif sejak awal tahun lalu.
Zorc sendiri mengaku bahwa sulit bagi pemain muda asal Swedia tersebut untuk keluar dari baying-bayang Pierre-Emerick Aubameyang sejauh ini.
“Sulit baginya karena kurangnya profesionalisme yang dirasakannya. Aubameyang sendiri jarang terluka dan memiliki kekuatan, bahkan selama 90 menit.” ucap Zorc.
“Kami melihat situasinya dan berbicara bersama penasihatnya mencari apa yang terbaik, namun kami melakukannya secara teratur dengan setiap pemain.” tambah Zorc.