Mengawali langkahnya dari Stuttgart Terbuka 2017, Maria Sharapova akan mencoba untuk kembali ke puncak peringkat dunia usai harga dirinya jatuh di mata masyarakat dan sponsor akibat penggantungan untuk bermain selama lima belas bulan karena penyalahan doping.
Dengan absennya Serena Williams di Stuttgart Terbuka 2017 ini karena dalam masa kehamilan, Sharapova dipercaya dapat kembali masuk ke peringkat dunia sejak dia tidak bermain di Australia terbuka pada Januari 2016 lalu.
Penyelenggara turnamen sendiri memberi kemudahan untuk petenis asal Rusia tersebut dengan menawarinya sebuah wild card ke Stuttgart, kemudian ke Madrid dan Roma untuk melanjutkan karirnya.
Namun sayang, kembalinya Sharapova ke dunia tenis telah mendapat tanggapan negatif dari banyak orang terutama lawannya sendiri. Kritikan mulai bermunculan satu per satu terhadap Sharapova. Petenis nomor delapan dunia, Agnieszka Radwanska menyatakan sangat tidak tepat jika petenis yang bermasalah tersebut diberikan wild card usai tersandung masalah besar.
“Wild card seharusnya diberikan kepada pemain yang peringkatnya turun akibat mengalami cedera atau dipilih secara random. Namun, bukan bagi seseoarang yang terkena hukuman doping,” kata Radwanska kepada media.
Maria Sharapova saat melakukan banding atas putusan yang ia terima akibat kedapatan menggunakan zat meldonium (doping). (Sumber:www,dailymail.co.uk)
Sementara itu, Roberta Vinci, petenis asal Italia ini juga mengkritik atas pemberian wild card terhadap Sharapova oleh penyelenggara turnamen. Sebab Sharapova diketahui telah kehilangan peringkat dan seharusnya ia memulai pertandingan dari turnamen kecil.
“Secara pribadi, saya tidak setuju dengan wild card di Stuttgart dan termasuk di Roma dan juga turnamen lainnya,” kata Vinci. “Dia membuat kesalahannya dengan pasti, namun dia harus membayarnya itu. Saya pikir dia bisa kembali bermain, namun tanpa wild card.” tambah Vinci.
Maria Sharapova telah absen di dunia tenis selama lima belas bulan. Dia tidak diperbolehkan mengikuti turnemen tenis usai kedapatan menggunakan zat meldonium ketika grand slam Australia Terbuka 2016 lalu.
Selain itu, akibat positif menggunakan doping tersebut Sharapova harus banyak kehilangan pendapatan melalui sponsor utama termasuk dari Nike, Tag Heuer, Porsche, dan lain-lain lagi. Selama sebelas tahun dia menjadi pemain tenis dengan bayaran tinggi dari kontrak iklan yang tak terhitung jumlahnya dengan memanfaatkan keindahan fisiknya. Kekayaan Sharapova sempat menyentuh angka 200 juta dolar Amerika Serikat pada waktu itu.